Berita Viral

Erika Bawa Jasad Paman ke Bank Demi Pinjaman Rp50 Juta, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Aksi nekat itu dilakukan untuk mengajukan pinjaman sebesar Rp50 juta atas nama almarhum, Paulo Roberto Braga (68). 

|
Dailystar.co.uk
BAWA JASAD - Wanita bawa jasad pamannya ke bank lalu ajukan pinjaman Rp50 juta atas nama almarhum, Jumat 2 Mei 2025. Dalam rekaman CCTV yang viral, Erika tampak mendorong kursi roda berisi tubuh Braga yang sudah tidak bernyawa dan berpura-pura berinteraksi dengannya di hadapan pegawai bank. 

Sebagai bukti, surat keterangan medis bertanggal 12 Maret 2025 diserahkan kepada Pengadilan Tinggi Rio de Janeiro, menyatakan bahwa Erika belum layak secara mental dan fisik untuk menjalani proses hukum.

Pengadilan saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan medis lanjutan sebelum memutuskan apakah sidang akan tetap digelar sesuai jadwal.

Bagaimana Reaksi Publik dan Penegak Hukum?

Apakah Ada Bukti Lain yang Menguatkan Tuduhan?

Selain rekaman CCTV di bank, video lain juga memperlihatkan Erika dan seorang sopir taksi menurunkan tubuh Braga yang sudah tak responsif dari kendaraan, lalu mendudukkannya ke kursi roda. 

Polisi mencatat bahwa momen itu terjadi sesaat sebelum Erika memasuki bank.

Enam orang saksi dijadwalkan akan memberi keterangan dalam persidangan, termasuk pegawai bank dan paramedis yang pertama kali tiba di lokasi.

Mengapa Kasus Ini Menjadi Sorotan Internasional?

Peristiwa ini dianggap ekstrem dan melampaui batas kewajaran, bahkan untuk motif penipuan. 

Menggunakan jasad anggota keluarga demi keuntungan pribadi memunculkan diskusi luas tentang moralitas, kondisi kesehatan mental pelaku, serta pengawasan dalam prosedur perbankan.

Media lokal dan internasional ramai meliput insiden ini, mengangkat pertanyaan tentang bagaimana sistem dapat mendeteksi dan mencegah praktik serupa di masa depan.

Apa yang Bisa Dipelajari dari Kasus Erika?

Kisah Erika bukan hanya kasus kriminal biasa, tetapi juga mengungkap sisi gelap tekanan ekonomi, kesehatan mental, dan keterdesakan yang dapat mendorong seseorang melakukan tindakan tak masuk akal. 

Di sisi lain, kasus ini juga menyoroti perlunya verifikasi biometrik dan standar keamanan yang lebih ketat dalam sistem keuangan.

Akankah Erika Bertanggung Jawab Atas Perbuatannya?

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved