Prof Agusalim Masulili Resmi Jadi Guru Besar UPB, Ini Profil dan Kontribusinya di Dunia Akademik
Biochar terbukti dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, khususnya pada lahan basah.
Penulis: Peggy Dania | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK- Agusalim Masulili adalah Guru Besar di bidang Ilmu konservasi tanah dan air pada Fakultas Pertanian Sains dan Teknologi Universitas Panca Bhakti (UPB).
Ia resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar UPB Pontianak pada 17 April 2025.
Lahir di Tongkonunuk, 25 Agustus 1969, Agusalim merupakan putra dari pasangan H. Abdul Latief Masulili dan Hj. Indosima Husen.
Pendidikan dasarnya dimulai di SDN Tongkonunuk pada tahun 1975 dilanjutkan ke SMP Negeri Pagimana tahun 1981, dan SMA Negeri 1 Luwuk Banggai.
Ia meraih gelar Sarjana Pertanian dari Universitas Tadulako pada tahun 1992, kemudian melanjutkan ke jenjang Magister Pertanian di Universitas Brawijaya dan lulus pada tahun 2002.
Tak berhenti disitu ia kembali melanjutkan ke jenjang Program Doktor Ilmu Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada tahun 2007.
Karier akademiknya dimulai sejak tahun 1994 sebagai dosen di Fakultas Pertanian Universitas Panca Bhakti.
Sejak saat itu ia aktif mengajar, meneliti, dan mengabdi kepada masyarakat.
Selama lebih dari dua dekade ia terlibat dalam berbagai kegiatan tridarma perguruan tinggi terutama di bidang konservasi tanah dan air.
• Sosok Prof Agusalim Masulili yang Dikukuhkan Jadi Guru Besar Universitas Panca Bhakti Pontianak
Dalam bidang riset, Agusalim dikenal atas inovasinya dalam pemanfaatan biochar yakni arang hayati hasil pembakaran limbah organik dalam kondisi terbatas oksigen.
Biochar terbukti dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, khususnya pada lahan basah.
Ia juga mengembangkan teknologi pembuatan pupuk organik padat dan cair dari limbah lokal seperti sekam padi, kulit nanas, hingga air kelapa.
Dalam pengukuhannya sebagai Guru Besar, ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor demi penyebarluasan teknologi dan hasil riset.
“Program-program yang dihasilkan di dunia akademik bagaimana diimplementasikan dan itu membutuhkan sumber daya, dari sisi kebijakan di bidang pertanian atau dari institusi swasta yang bisa memanfaatkan hasil-hasil riset,” ujarnya.
Agusalim menambahkan bahwa hasil riset tersebut bisa menjadi manfaat bagi masyarakat.
“Riset itu bisa digunakan kemudian bisa juga memiliki nilai ekonomi tapi disamping itu juga bermanfaat bagi masyarakat. Jadi kolaborasi sangat diperlukan untuk pengembangan dan penyebarluasan serta kemanfaatan,” pungkasnya.
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Personel Polresta Pontianak Redam Perselisihan Antar Mahasiswa di Depan Fakultas Pertanian Untan |
![]() |
---|
SUSUNAN Acara Ospek 3 Hari Lengkap Materi Orientasi Penyambutan Mahasiswa Baru Fakultas Pertanian |
![]() |
---|
Kelompok PKM FKIP Untan Melakukan Pelatihan Promting Artificial Intelligence |
![]() |
---|
Cetak Sejarah Baru, Untan Pontianak Kukuhkan 23 Guru Besar Secara Serentak |
![]() |
---|
UPB Beri Pelatihan Pemanfaatan Kulit Jeruk Menjadi Sabun Herbal pada BKM Pijar Tengah Pontianak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.