Berita Viral

Mau Hidangan dari Kotoran Gajah Seharga 540 Dollar? Restoran di Shanghai Tawarkan Paket Hutan Hujan

Mereka menyajikan hidangan penutup yang menggunakan kotoran gajah kering dan disterilkan sebagai bahan utamanya. 

South China Morning Post
KOTORAN GAJAH - Sebuah restoran mewah di Shanghai mencuri perhatian publik dengan pendekatan kuliner ekstrem yang menyajikan hidangan penutup yang menggunakan kotoran gajah kering dan disterilkan sebagai bahan utamanya. Dengan harga 3.888 yuan (sekitar US$540), pelanggan akan disuguhi 15 hidangan bertema hutan hujan yang ekstrem dan tidak konvensional. 

Sejak video promosi restoran ini diunggah oleh food blogger populer “Catatan Kuliner Mixue” yang memiliki lebih dari 400.000 pengikut di RedNote pada 7 April lalu, kontroversi pun bermunculan. 

Dalam unggahannya berjudul “Restoran Baru Shanghai Mendorong Batas Kegilaan”, sang blogger memamerkan pengalaman unik dan ekstrem yang ia rasakan di restoran tersebut.

Tanggapan publik sangat beragam. 

Seorang pengguna internet yang mengaku berasal dari Provinsi Yunnan menanggapi keras:

“Benar-benar menjijikkan dan menakutkan. Saya dari Yunnan, tapi kami jelas tidak makan kotoran gajah di sini.”

Komentar lainnya menyoroti sisi sosial-ekonomi:

“Orang kaya akan makan apa saja, dan Shanghai benar-benar layak disebut Kota Ajaib. Ini terasa seperti penghinaan dan ujian kepatuhan bagi orang kaya.”

Namun tak sedikit pula yang melihat sisi eksperimental dan artistik dari restoran ini. 

Salah satu pengguna menyatakan:

“Ini bukan restoran biasa, ini lebih seperti laboratorium pengalaman kuliner. Kalau Anda mencari sensasi bersantap yang tidak terlupakan, ini patut dicoba.”

Apakah Restoran Ini Sekadar Sensasi atau Inovasi Kuliner Masa Depan?

Dengan menu yang memadukan seni, eksperimen, dan lingkungan, restoran ini menempatkan dirinya di antara batas kabur antara restoran dan pertunjukan seni kuliner. 

Meskipun menghadirkan kontroversi, pendekatan ini mencerminkan tren global menuju eksplorasi bahan makanan yang tidak biasa dan pengalaman bersantap yang mendalam secara emosional.

Namun, keberlanjutan konsep ini akan sangat tergantung pada dua faktor utama: penerimaan masyarakat terhadap bahan-bahan ekstrem dan bagaimana regulasi pemerintah merespons penggunaannya dalam konteks kesehatan publik.

(*)

• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved