PUPR Sebut Kendaraan Bermuatan Lebih Penyebab Kerusakan Jalan di Kalbar

Terkait anggaran, pihaknya juga mengusulkan penambahan dana guna menunjang program pemeliharaan jalan.

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ Peggy Dania
PENYUSUNAN RPJMD -  Sejumlah pejabat dan perwakilan instansi termasuk Dinas PUPR, mengikuti kegiatan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Barat, Jumat 21 Maret 2025. Sebagai bagian dari perencanaan pembangunan infrastruktur ke depan. 
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimantan Barat menyatakan siap melakukan penanganan terhadap kerusakan jalan secara rutin maupun darurat di tahun 2025.

Kepala Dinas PUPR Kalbar, Iskandar Zulkarnaen mengatakan pihaknya telah merencanakan perbaikan jalan secara periodik namun tetap fleksibel dalam pelaksanaannya menyesuaikan dengan kondisi di lapangan.

“Kalau untuk secara rutin atau periodik, kita sudah merencanakan penanganan perbaikan jalan terkait kerusakan-kerusakan baru tentunya kita sudah siagakan.
Itu akan bergerak lagi pada saat nilai urgensinya yang harus ditangani segera,” ujar Iskandar Zulkarnaen, Jumat 21 Maret 2025.

Ia menambahkan titik-titik lokasi perbaikan masih bersifat fleksibel mengingat cuaca ekstrem akhir-akhir ini yang dapat memicu kerusakan jalan baru.

Oleh karena itu, Dinas PUPR tetap bersiaga untuk penanganan sewaktu-waktu.

Terkait anggaran, pihaknya juga mengusulkan penambahan dana guna menunjang program pemeliharaan jalan.

 

• Tanggapi Banjir dan Jalan Rusak, Ria Norsan Sebut Sudah Ditangani BPJN dan Akan Lakukan Normalisasi

Ia mencontohkan penanganan yang telah dilakukan sebelumnya di Jalan Imam Bonjol.

Saat itu terjadi kecelakaan yang menyebabkan korban luka-luka akibat kondisi jalan rusak. Dinas PUPR pun segera melakukan perbaikan darurat.

“Alhamdulillah sudah ditangani, tapi kalau untuk secara periodik-periodik yang kita tangani pemeliharaan rutin belum, karena butuh anggaran,” jelasnya.

Kepala Dinas PUPR juga menekankan bahwa penanganan jalan dilakukan berdasarkan skala prioritas.

Jika kerusakan tergolong urgen dan berisiko menyebabkan jalan putus perbaikan dilakukan segera tanpa harus menunggu tahapan tertentu.
Namun jika kerusakan tersebar dan jalan masih fungsional maka penanganan dilakukan secara bertahap.

“Mengingat anggaran kita terbatas, jadi kita prioritaskan ke jalan yang memang urgensinya lebih tinggi,” tambahnya.

Ia juga menyoroti bahwa cuaca ekstrem bukan satu-satunya penyebab kerusakan jalan. Faktor lain yang sangat berpengaruh adalah kendaraan dengan muatan berlebih (overload) khususnya kendaraan pengangkut hasil perkebunan dan ekspedisi.

“Seharusnya jalan itu dimuat 8–10 ton, itu melebihi kapasitas dengan intensitas tinggi dilalui dengan muatan produksi sawit atau ekspedisi yang berlebih. Akhirnya jalan yang basah menjadi lumpur. Itu akan mahal dalam pemeliharaan,” katanya.

Di akhir pernyataannya, Iskandar Zulkarnaen mengajak masyarakat terutama para pelaku usaha perkebunan untuk ikut menjaga infrastruktur jalan agar manfaatnya dapat dirasakan lebih lama oleh semua pihak.

HARI JADI TRIBUNNEWS - PT WHW Alumina Refinery mengucapkan Selamat hari jadi ke-15  Tribunnews.
HARI JADI TRIBUNNEWS - PT WHW Alumina Refinery mengucapkan Selamat hari jadi ke-15  Tribunnews. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID)

“Yok kita bersama memelihara jalan agar pemanfaatan bisa dirasakan secara panjang umurnya. Jangan nanti masyarakat perkebunan menikmati tapi masyarakat disekitar tidak dapat menikmati khususnya pengendara bermotor kasihan mereka,” tutupnya. (Peggy Dania)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved