Polresta Pontianak Tangkap 2 Tersangka Penganiayaan di Kegiatan Pawai Obor

dari rangkaian penyelidikan, dan pemeriksaan beberapa orang saksi, akhirnya kedua pelaku berhasil diamankan di kediamannya masing-masing di Pontianak

Editor: Jamadin
Humas Polresta Pontianak
AMANKAN TERSANGKA - Kapolresta Pontianak Kombes. Pol Adhe Hariadi SIK, MH, didampingi Kasat Reskrim dan Kasi Humas press rilis terkait kasus penganiayaan hingga meninggal dunia pada kegiatan Pawai Obor, Selasa 4 Maret 2025. Tersangka memukul kepala korban dengan bambu kemudian melarikan diri 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Polresta Pontianak melaksanakan giat press rilis terkait kasus penganiayaan hingga meninggal dunia yang terjadi di tengah kegiatan pawai obor menyambut bulan suci Ramadhan, Jumat 27 Februari 2025 lalu. 

Kapolresta Pontianak Kombes. Pol. Adhe Hariadi, SIK, MH, yang didampingi Kasat Reskrim dan Kasi Humas menjelaskan dua tersangka berhasil diamankan unit Jatanras Polresta Pontianak salah satunya berusia dibawah umur. 

"F alias Lojeng (18 tahun) dan ABH (15 tahun), pelaku penganiaya hingga menyebabkan Muhammad Iqbal Syahputra (15 tahun) meninggal dunia berhasil kami amankan beberapa saat setelah pengananiayaan tersebut terjadi, pada malam pawai Obor, di Jalan Ahmad Yani, Pontianak, " ujar Adhe. 

Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Adhe Hariadi, menyatakan, bahwa dari rangkaian penyelidikan, dan pemeriksaan beberapa orang saksi, akhirnya kedua pelaku berhasil diamankan di kediamannya masing-masing di Pontianak.

"Dari hasil pemeriksaan, Lojeng mengaku bahwa dirinya memulai aksi penganiayaan dengan memberi aba-aba " 1,2,3" kepada pelaku lainnya kemudian memukul kepala korban dengan bambu kemudian melarikan diri," ungkap Kapolresta Adhe Hariadi

"Setelah kejadian tersebut, ABH kemudian menghampiri korban dan saat korban dalam keadaan jongkok ABH kemudian memiting korban menggunakan tangan kiri dan tangan kanannya digunakan untuk memukul korban berkali-kali bersama dengan pelaku lain yang masih dalam pencarian sehingga membuat korban lemas dan terkapar di jalan," tambah Adhe. 

Pemkot Pontianak Perketat Pengawasan Stok dan Harga Pangan Selama Ramadan

Adhe mengungkapkan, hasil pemeriksaan sementara, kedua pelaku mengaku menganiaya korban hanya karena tersinggung dan emosi tak terkendali.

Kapolresta Pontianak, Kombes. Pol. Adhe Hariadi,S.I.K.,M.H., menegaskan, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, penyidik telah menetapkan F alias Lojeng sebagai tersangka dan sebagai anak berhadapan dengan hukum (ABH).

"Keduanya kami jerat dengan pasal 80 ayat 3 Undang undang nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang undang nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak juncto pasal 70 KUHP juncto pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama 15 tahun dan kami juga terus memgembangkan penyelidikan terkait pelaku lain yang masih kami kejar," pungkas Adhe.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved