Siswa TKJ SMKN 4 Pontianak Lestarikan Bahasa Pontianak lewat Tas Belanja

Dan tidak jarang juga mereka agak malu menggunakan kata-kata khas dari Bahasa Pontianak.

Penulis: Stefanus Akim | Editor: Jamadin
Dokumentasi SMKN 4 Pontianak
TAS BELANJA - Siswa-siswi kelas XI jurusan TKJ SMKN 4 Pontianak berkreasi melesatarikan bahasa Pontianak lewat tas belanja, Selasa 18 Februari 2024. Bahasa Pontianak mulai tergerus dengan masuknya kata-kata dari berbagai wilayah di Indonesia. 

TRIBUNPONTIANAK.COM, PONTIANAK - Siswa-siswi kelas XI jurusan TKJ SMKN 4 Pontianak berkreasi melesatarikan Bahasa Pontianak lewat Tas Belanja

Hal ini dilakukan karena mereka sadar banyak ungkapan kata-kata khas dalam bahasa melayu Pontianak yang sudah jarang terdengar.

Hal ini disebabkan salah satunya karena efek pergaulan yang sudah menglobal. Bahasa Pontianak mulai tergerus dengan masuknya kata-kata dari berbagai wilayah di Indonesia.

Anak-anak muda sekarang merasa lebih wah jika logat dan kata-kata yang digunakan menggunakan kata-kata khas dari daerah lain, sebut saja Jakarta.

Dan tidak jarang juga mereka agak malu menggunakan kata-kata khas dari Bahasa Pontianak.

Untuk itulah dirasa sangat penting para siswa di Prodi TKJ melakukan pelestarian ungkapan atau kata-kata khas Pontianak.

Imbau Masyarakat Bawa Tas Belanja, Kadis LH Syarif Usmulyono: Kurangi 663 Kg Sampah Plastik Per Hari

Mereka mengkampayekan beberapa ungkapan atau kata-kata tersebut lewat Tas Belanja.

Rizky Saputra, salah satu siswa mengungkapkan, senang sekali menjadi bagian kecil dalam pelestarian bahasa khas Pontianak.

Terlebih lagi tas tersebut sangat berguna untuk menaruh barang-barang belanjaan. Ia menekankan selain juga project ini sebagai salah satu upaya pelestarian bahasa khas Pontianak, juga untuk mendukung program pemerintah untuk meminimalisir dampak sampah plastik bagi lingkungan hidup.


“Para siswa menginventarisir ungkapan, kata-kata, pantun yang khas dari Pontianak. Lalu mereka menyusun kata-kata tersebut menjadi sebuah kalimat singkat yang punya makna. Setelah itu mereka mendesain nya sehingga menjadi menarik dilihat dan dibaca.” Kata Revi Rahmat Selaku Guru Desain Grafis dan Jaringan SMKN 4 Pontianak

Revi Rahmat yang juga seorang praktisi percetakan fotografi menambahkan, harapannya, tas belanja tersebut dipakai pada saat belanja, dan ada orang-orang melihat tulisan yang ada di tas belanja tersebut, sehingga mengingatkan kepada orang banyak bahwa Pontianak memiliki bahasa yang khas dan sangat unik.

Mata pelajaran desain grafis merupakan salah satu mata pelajaran pilihan yang ada di prodi TKJ SMKN 4 Pontianak.

Para siswa diajarkan bagaimana membuat desain yang menarik dan mengimplementasikannya kedalam benda yang dipakai sehari-hari, seperti mug, baju, tas belanja dan lain sebagainya.

 Selain itu juga mereka diajarkan teknik fotografi baik menggunakan kamera DSLR dan HP.

Kalimat seperti, ape can nih?, kak ati die lah, usah nak hawe, kami anak Jerman alias Jeruju Mantab, usah nak degel ya budak, dan berbagai ungkapan khas pontinanak lainnya menghiasi tas-tas belanja mereka.

 Semoga bahasa khas Pontianak tetap lestari dan jadi tuan di rumahnya sendiri, pugkas Revi.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved