Kisah Sukses Ardy, Owner Keys Cafe Danau Sebedang Menyajikan Ikan Asam Pedas Khas Melayu

Ardy menuturkan langkah berani keluar dari pekerjaan untuk membuka usaha memang tidak mudah. Pelan-pelan dijalani walaupun berat.

Penulis: Imam Maksum | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Imam Maksum
KULINER DI SAMBAS - Owner Keys Cafe Ardy Sanjaya. Hingga saat ini, tahun 2025 tempat usaha kuliner Keys Cafe miliknya tetap eksis melayani pengunjung dan wisatawan yang ingin menyantap khas ikan asam pedas. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS -- Ardy Sanjaya merupakan seorang laki-laki yang bergelut di dunia usaha kuliner dan juga penjual minuman kopi kekinian di Kabupaten Sambas, Kalbar, Kamis 30 Januari 2025.

Warga Desa Sempalai Sebedang, Kecamatan Sebawi, Sambas ini telah sejak lama membuka tempat usaha kuliner di kawasan objek wisata Danau Sebedang

Objek wisata Danau Sebedang diketahui selalu menjadi deretan tempat destinasi favorit libur wisatawan lokal maupun luar daerah Sambas.

Mas Ardy begitu ia akrab disapa, membuka usaha kuliner khas Sambas menyajikan masakan asam pedas ikan dengan cita rasa unik dan melegenda di Keys Cafe Danau Sebedang.

Menariknya menu andalan masakan khas Keys Cafe disajikan dengan saprahan yang menjadi identitas masyarakat Melayu. Di acara-acara besar adat Melayu, makanan kerap disajikan dengan saprahan.

"Keys Cafe Danau Sebedang adalah tempat kuliner dengan suasana tepian danau, cocok untuk bersantai bersama keluarga, dan kerabat," kata Ardy, ayah dua anak itu, Kamis 30 Januari 2025.

Ardy bercerita dirnya mulai merintis usaha tersebut tahun 2020. Saat itu ia baru saja meninggalkan pekerjaan karena kondisi pandemi covid-19.

"Tahun 2020 itu zaman pandemi covid-19, awal merintis membuka usaha kuliner Keys Cafe," kata Ardy.

Ardy menuturkan langkah berani keluar dari pekerjaan untuk membuka usaha memang tidak mudah. Pelan-pelan dijalani walaupun berat.

"Awal awal memang berat dan penuh tantangan, karena kita baru belajar membuka usaha," katanya.

Dia menambahkan, usaha kuliner asam pedas sebagai menu andalan harus memastikan pasokan bahan baku terjamin dan tersedia.

"Bahan baku diambil dari pasar Mempawah dan pasar Tebas, masih belum ada bahan-bahan yang dari Desa Sempalai Sebedang," jelasnya.

Dia menuturkan, sambil menjalankan usaha ia juga terpilih sebagai anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) serta Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Paggong Sebedang.

"Sambil berjalan usaha, juga mengurus BPD dan juga terpilih sebagai ketua pengurus Pokdarwis Paggong Sebedang," jelasnya.

Ketika itu, ia bilang, berkomitmen untuk lebih fokus terhadap pengembangan wisata alam Danau Sebedang agar pengunjung terus berdatangan ke wisata itu.

Baca juga: Merasakan dari Dekat Silaturahmi Imlek di Sambas, Yakob Sebut Ungkapan Rasa Syukur

"Langkah pertama adalah menghilangkan stigma negatif Danau Sebedang tempat orang minum minuman keras, tempat mabuk-mabukan," katanya.

Dia menjelaskan, fokus utama mengembalikan nama Sebedang agar tak dicap negatif. Ia bersama pengurus Pokdarwis bergerak agar kawasan itu diberikan pemenangan jalan.

"Karena waktu itu Danau Sebedang masih gelap, lampu penerangan saat malam itu kurang, sehingga dijadikan tempat maksiat. Akhir 2020 ketika penerangan mulai diperhatikan pelan-pelan merintis tempat usaha di tepian danau," jelasnya.

Hingga saat ini, tahun 2025 tempat usaha kuliner Keys Cafe miliknya tetap eksis melayani pengunjung dan wisatawan yang ingin menyantap khas ikan asam pedas.

Dia juga membuka kedai minuman kopi wisata senja bernama Tossbar.co Coffe yang menyasar kaum muda. Dengan memanfaatkan media sosial ia terus mempromosikan wisata Sebedang dan usahanya.

"Kita yakin era media sosial melalui konten-konten promosi, untuk menjangkau pengunjung agar tertarik datang ke Sebedang," jelasnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved