Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo Hadirkan Cahaya Baru di Pontianak di Yulitide Season ke-6

Dengan tema “Berjalan Bersama Menuju Cahaya Baru,” acara ini menghadirkan suasana magis dan reflektif yang memadukan nilai spiritualitas, budaya lokal

Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo
Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo kembali menggelar Yulitide Season ke-6, kali ini di Kampus II, Jalan Merdeka No. 55, Pontianak. Dengan tema “Berjalan Bersama Menuju Cahaya Baru,” acara ini menghadirkan suasana magis dan reflektif yang memadukan nilai spiritualitas, budaya lokal, dan semangat inklusivitas. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo kembali menggelar Yulitide Season ke-6, kali ini di Kampus II, Jalan Merdeka No. 55, Pontianak. 

Dengan tema “Berjalan Bersama Menuju Cahaya Baru,” acara ini menghadirkan suasana magis dan reflektif yang memadukan nilai spiritualitas, budaya lokal, dan semangat inklusivitas.

Pastor Kehi, Sekretaris Jenderal universitas sekaligus penggagas utama dekorasi, berbagi tentang inspirasi dan makna di balik persiapan tahun ini. 

Dekorasi kampus bertema “Beauty Jungle of Borneo” menggambarkan keindahan hutan Kalimantan, sejalan dengan kampanye Laudato Si tentang pelestarian lingkungan.

“Baseman dihias layaknya hutan dengan ribuan lampu yang bersinar. Cahaya ini melambangkan universitas sebagai cahaya pendidikan baru di Kalimantan Barat,” ujar Pastor Kehi, Jumat 29 November 2024.

Ia menambahkan, bintang yang ditempatkan di puncak dekorasi memiliki makna mendalam, menyerupai bintang yang memandu Tiga Raja menuju Yesus. 

“Jangan tertipu oleh cahayanya, tetapi lihatlah bintang di atas lampu. Itu melambangkan Tuhan, panduan bagi kita menuju harapan baru,” tuturnya.

Dekorasi Perdana di Pontianak

Tahun ini menjadi momen spesial karena untuk pertama kalinya dekorasi dilakukan di Pontianak, setelah sebelumnya selalu diadakan di Ngabang. 

Persiapan dimulai sejak 11 November 2024 dengan melibatkan mahasiswa. 

“Mahasiswa adalah jantung dari universitas ini. Dekorasi ini menjadi sakral karena melalui momen ini, mereka bisa melupakan sejenak tekanan akademis dan menikmati proses bersama,” kata Pastor Kehi.

Lampu-lampu yang menghiasi area kampus tak hanya memperindah suasana, tetapi juga mengundang orang untuk merefleksikan makna Natal. 

“Suasana tenang di bawah hujan lampu ini benar-benar untuk dinikmati. Lampu di depan kampus seperti Bintang Daud seolah mau menarik orang untuk masuk dan mengalami Cahaya Baru,” ungkapnya.

Pesan Inklusivitas dan Keberlanjutan

Pastor Kehi juga menekankan pentingnya semangat inklusivitas dalam perayaan Natal. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved