Puluhan Mantan Anggota Jamaah Islamiyah Kalbar - Kalteng Deklarasi Kembali ke Pangkuan NKRI
Ia menerangkan, pihaknya memiliki keyakinan bahwa Ilmu harus selalu menjadi imam atau pimpinan.
Penulis: Ferryanto | Editor: Jamadin
"Kami dulu punya pemikiran, kami itu memandang densus 88 sebagai tentara musuh, dan ternyata densus 88 juga demikian. Nah bila kedua belah sudut pandangnya seperti itu, maka yang terjadi hanya pertumpahan darah yang tidak ada habisnya, padahal kami semua muslim," tuturnya.
Hasil dari dialog panjang antara pimpinan Jamaah Islamiyah dan Densus 88, akhirnya pimpinan sampai pada titik memutuskan untuk membubarkan diri.
"Sebelum pembubaran kami memiki pandangan bahwa negeri ini layak untuk dimushi, karena beberapa hal diantaranya tidak memberlakukan hukum Allah, kami salah perspektif itu, padahal nyatanya di negeri ini ada ruang kalau kita memang bersungguh- sungguh menjalankannya, rukun iman, rukun islam semua bisa dijalankan disini, hukum - hukum lainnya juga diterapkan,"
"Jadi, mungkin kemarin kalau saya katakan ada kabut yang menutupi pandangan kami, Alhamdulillah dengan ini kabut ini tersibak, sehingga kami tidak melihat negara ini sebagai musuh lagi, tetapi sebagai bapak yang memberikan kesempatan kepada anak - anaknya menjalankan agamanya sesuai undang- undang yang berlaku, dan Allah SWT," tutupnya.
Jamaah Islamiah
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Densus 88 Antiteror
NKRI Harga Mati
Kota Pontianak
Beberapa Kades Bermasalah, DPMD Kapuas Hulu Ingatkan Kelola DD untuk Kepentingan Masyarakat |
![]() |
---|
Polda Kalbar dan Tzu Chi Gelar Bakti Sosial Kesehatan ke-150, Layani Operasi Gratis di Pontianak |
![]() |
---|
Pemkab Sambas Usulkan Penyempurnaan Akses Internet di Perbatasan |
![]() |
---|
Harga TBS Sawit Kalbar Periode IV Agustus 2025 Naik Jadi Rp 3.274 per Kg |
![]() |
---|
PERSIAPAN Seleksi Porpov Kalbar 2026 Pertina Kubu Raya Imbau Seluruh Sasana Tinju Mendaftarkan Diri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.