Nelayan Hilang di Laut
Sudah Sepekan Hilang Dilaut, Halipah Tak Kuasa Bendung Air Mata Saat Kenang Sang Suami Pamit ke Laut
“Hari Minggu subuh selepas shalat subuh turun ke laut, dia mengajak anaknya pergi," tutur Halipah, membuka cerita, Selasa 29 Oktober 2024.
Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Halipah tak kuasa membendung air mata. Ibu empat anak ini mengenang suaminya yang hingga kini belum ditemukan, Selasa 29 Oktober 2024.
Halipah tak sanggup menyembunyikan rasa sedih ketika menceritakan kembali kejadian kecelakaan kapal dialami suami dan anaknya.
Di rumah sederhana, Jalan Teluk Nusa Desa Harapan, Pemangkat, Kabupaten Sambas, kerabat keluarga Halipah sedang berkumpul.
Suara Halipah lirih bercerita. Ia tampak segar ingatan saat suaminya, Saptono, berpamitan untuk pergi melaut, Minggu 20 Oktober 2024 lalu.
Dia bercerita, hari Minggu usai salat subuh suami dan anaknya bernama Rahman pergi malut.
Tidak ada firasat buruk dalam benak Halipah, namun ia berfikir baru kali ini suaminya mengajak anak bungsunya itu melaut.
“Hari Minggu subuh selepas shalat subuh turun ke laut, dia mengajak anaknya pergi," tutur Halipah, membuka cerita, Selasa 29 Oktober 2024.
Sebelum turun melaut, ia melihat suaminya membangunkan Rahman, yang karib dipanggil Bujang di keluarganya.
"Bapak bangunkan anaknya ke laut, katanya Jang, jang pergi ke laut, langsung anak itu bangun untuk pergi kelaut," ujarnya.
Suami dan anaknya lalu berangkat menggunakan sepeda menuju steher tempat kapal tertambat. Di sana mereka berjumpa Bimo, tetangganya, yang juga akan pergi melaut bersama.
"Bapak dan anak turun sama sama pakai motor, habis salat subuh," katanya.
Pagi berganti siang berjalan seperti biasanya. Namun saat matahari condong ke ufuk barat, cuaca tiba-tiba berubah.
Halipah yang sehari-harinya berjualan di Pantai Sinam terpaksa menutup dagangan lebih awal. Cuaca buruk melanda Kecamatan Pemangkat. Hujan lebat dan angin bertiup kencang.
• Masuk hari Ketujuh, Operasi SAR Hentikan Pencarian 2 Nelayan Pemangkat
"Namun sekitar pukul 17.00 Wib cuaca berubah menjadi buruk. Angin bertiup kencang disertai hujan," ungkapnya.
Ketika sampai di rumah, Halipah mendapat kabar dari warga bahwa suaminya mengalami kecelakaan kapal akibat dihantam gelombang dan cuaca buruk.
Nelayan Hilang di Laut
Desa Harapan
Nelayan Pemangkat
Kecamatan Pemangkat
Sambas
Kalimantan Barat
Kalbar
Selasa 29 Oktober 2024
Cerita Halipah, Istri Nelayan yang Masih Hilang di Laut Sambas: Anak Saya Berenang dan Diselamatkan |
![]() |
---|
Pencarian Nelayan Hilang di Pemangkat Sambas Terus Dilakukan di Hari Kelima |
![]() |
---|
Tim SAR Gabungan Sebut Proses Pencarian Dua Nelayan Sambas Terkendala Luasnya Area Pencarian |
![]() |
---|
Kades Harapan Sambas Benarkan 2 Nelayan Hilang Warga Desanya, Kapal Tenggelam Diterjang Cuaca Buruk |
![]() |
---|
Masuki Hari Ketiga, Tim SAR Terus Berupaya Lakukan Pencarian Nelayan yang Hilang di Teluk Pakedai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.