Pesan Usukup Agus Pada Hari Raya Santo Dominikus, Syukur 18 Tahun Dominikan Berkarya di Indonesia

Uskup Agustinus menyampaikan kehadiran seseorang harus memberikan dampak positif yang dirasakan oleh orang lain.

Media Center San Agustin
Foto bersama misa Hari Raya Santo Dominikus de Guzman di aula Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo Kampus II Pontianak yang disulap menjadi kapel, Kamis 8 Agustus 2024. 

Penginjilan pertama dilakukan oleh Dominikan di tahun 1555.

Misi Dominikan yang dibawa dengan Portugis dimulai tahun 1418 dalam memulai kegiatan misi mereka, kemudian diperluas ke Asia meliputi India, Indocina, China, Malacca (Uskup Pertama di Malacca adalah Seorang Dominikan), dan pulau-pulau di Samudera Hindia.

Singkat cerita, Ketika St. Dominikus mendirikan Ordo Dominikan pada Tahun 22 Desember 1216, kurang lebih 300 tahun kemudian, baru Indonesia merasakan kehadiran Tuhan Yesus Kristus.

Yang pertama itu di Nusa Tenggara Timur (NTT) Larantuka pada Tahun 1556 Fr. Antonio da Crus built a seminary in Larantuka.

Pewartaan itu mulai menjalar ke Solor, tahun 1559 ada 200 orang dibabtis menjadi Katolik.

Kemudian tahun 1555-1599 ada 500.000 masyarakat ENDE di Baptis.

Kemudian menyebar ke Jawa Panarukan (1560-1638), untuk wilayah Timor (1556-1641) ada 5000 babtisan oleh Fr. Antonio Taveira, OP, masuk ke Makasar (1601) - kala itu adalah Fr. Hermanimo.

Lanjut lagi, ke Sunda Kecil (1674) oleh 16 Dominikan dan Sumatera - Aceh (1575) Fr. Antasio de Jesus, Fr.Gasparda Lisbon, kemudian tahun (1617) masih di Sumatera-Aceh ada Fr. Joao da Cruz.

Sebenarnya kita pada 2006 Imam Dominikan datang kembali ke Indonesia sekarang terhitung 18 tahun (2024) lalu dalam bentuk ‘komunitas yang baru’ – yang sama sekali baru (tidak ada hubungan dengan Barat) dibawah provinsi Filipina dibawa masuk ke Kalimantan Barat.

Apa yang dibuat di Kalimantan Barat?

Pastor Robini OP menerangkan bahwa, sesuai dengan panggilan dan undangan Emeritus Mgr. Hieronyimus Herkulanus Bumbun OFMCap dan didukung oleh Mgr Agustinus Agus kemudian kini dibawah Mgr Agustinus Agus, maka Dominikan pertama-tama diminta untuk menjadi ‘pengajar’.

Sekali lagi, hal itu sangat dimengerti oleh para Uskup, karena hidup intelektual sangat ditekankan oleh Dominikan maka kita pertama-tama diminta untuk membantu di Falkutas Teologi STT Pastor Bonus Pontianak, dan menjadi pembimbing di Seminari Antonio Ventimiglia Siantan.

Dan setelah itu mulai berkembang dan di zaman Uskup Agustinus Dominikan diminta untuk banyak hal mulai dari bendahara Keuskupan Agung Pontianak, membantu pelayanan di penjara, dan karya lain yang merupakan sebuah mukjizat adalah bagaimana Uskup Agustinus meminta Dominikan untuk mendirikan Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo.

“Maka disinilah kita sungguh-sungguh hadir untuk mengabdi di Kalimantan Barat,” kata Pastor Robini OP.

(*/Samuel – Media Center San Agustin)

Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved