Pesan Usukup Agus Pada Hari Raya Santo Dominikus, Syukur 18 Tahun Dominikan Berkarya di Indonesia

Uskup Agustinus menyampaikan kehadiran seseorang harus memberikan dampak positif yang dirasakan oleh orang lain.

Media Center San Agustin
Foto bersama misa Hari Raya Santo Dominikus de Guzman di aula Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo Kampus II Pontianak yang disulap menjadi kapel, Kamis 8 Agustus 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Hari Raya Santo Dominikus de Guzman dirayakan pada 8 Agustus 2024 telah berjalan dengan penuh khidmat di aula Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo Kampus II Pontianak yang disulap menjadi kapel.

Acara tersebut dihadiri oleh 11 imam 4 imam diantaranya merupakan imam Ordo Pengkotbah kemudian dua asli berasal dari Filipina.

Perayaan hari Santo Dominikus de Guzman ini juga dihadiri oleh Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus.

Perayaan misa dipimpin oleh Pastor Johanes Robini Marianto OP (imam Dominikan dari Filipina, asli orang Pontianak) yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo dan Superior Rumah Santo Dominikus Pontianak.

Selain para imam dan uskup, acara tersebut diikuti oleh staf karyawan kampus, mahasiswa, serta Dominikan Awam.

Dalam homilinya, Uskup Agustinus menyampaikan pesan penting dari Injil tentang peran sebagai garam dan terang di dunia.

Dia menekankan bahwa kehadiran seseorang harus memberikan dampak positif yang dirasakan oleh orang lain.

Uskup Agustinus mengilustrasikan hal tersebut dengan memberikan contoh sederhana, yaitu ketika seseorang diharapkan hadir dalam sebuah acara, kehadirannya dapat memberikan kegembiraan.

Sebaliknya, ketidakhadirannya bisa menimbulkan kekurangan.

"Pesan Injil mengajarkan kita untuk menjadi garam dan terang di dunia ini," ujar Uskup Agustinus dalam khotbahnya, Kamis 8 Agustus 2024.

Uskup Agustinus juga menekankan bahwa, kehadiran umat beriman diharapkan memberikan dampak positif untuk masyarakat, sembari memberikan ilustrasi peristiwa sederhana – ‘soal kehadiran’.

“Kehadiran kita harus memberikan dampak yang positif. Misalnya, jika seseorang diharapkan datang dan ia tidak datang, itu artinya ada sesuatu yang hilang. Namun jika orang tersebut hadir, itu menunjukkan adanya kegembiraan dan dampak positif yang dirasakan,” kata Uskup Agustinus.

Uskup Agustinus ceritakan pengalamannya

Dalam momen yang sama, Uskup Agustinus juga menceritakan pengalamannya sebagai pastor yang menghadapi berbagai tantangan dan memberikan bantuan sesuai kapasitasnya.

Uskup Agustinus menegaskan bahwa meskipun kita mungkin tidak mampu membantu semua orang dengan cara yang besar, setiap usaha kecil yang kita lakukan tetap berarti.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved