Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024, Bank Indonesia dan TNI AL Sasar Lima Pulau Terluar di Kalbar

Bank Indonesia mempuanyai misi untuk menyediakan uang Rupiah di seluruh wilayah NKRI dalam jumlah yang cukup, dengan jenis pecahan yang sesuai

|
Penulis: Try Juliansyah | Editor: Nina Soraya
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TRY JULIANSYAH
PJ Gubernur Kalbar dr Horisson, M.Kes, Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Budi Sudaryono, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, N A Anggini Sari serta Komandan Lantamal XII Laksamana Pertama Avianto Rooswirawan., SE, M.Si., M.Tr. Opsla, Pimpinan Mabes AL Jakarta (Pabandya OPsla) Letnan Kolonel Wityuda Timortimur Suratmoko, serta Komandan KRI Karotang-872 Mayor Laut (P) Lucky Heri Kristianto, M.Tr. Opsla dan p PJ Wali Kota Pontianak Ani Sofian mengikuti kegiatan pelepasan tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 di Lantamal XII Pontianak, Jumat 7 Juni 2024. Kegiatan ini merupakan Kerjasama Bank Indonesia dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) yang akan mengunjungi Pulau Karimata, Pulau Maya, Pulau Cempedak, Pulau Pelapis dan Pulau Padang Tikar. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 kembali dilaksanakan di Kalimantan Barat pada 7-13 Juni 2024. Ekspedisi Rupiah Berdaulat merupakan Kerjasama Bank Indonesia dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) akan mengunjungi Pulau Karimata, Pulau Maya, Pulau Cempedak, Pulau Pelapis dan Pulau Padang Tikar.

Kegiatan ini dihadiri PJ Gubernur Kalbar dr Horisson, M.Kes, Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Budi Sudaryono, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, N A Anggini Sari serta Komandan Lantamal XII Laksamana Pertama Avianto Rooswirawan., SE, M.Si., M.Tr. Opsla.

Pimpinan Mabes AL Jakarta (Pabandya OPsla) Letnan Kolonel Wityuda Timortimur Suratmoko, serta  Komandan KRI Karotang-872 Mayor Laut (P) Lucky Heri Kristianto, M.Tr. Opsla dan p PJ Wali Kota Pontianak Ani Sofian.

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 akan dilakukan di 18 provinsi di Indonesia dengan target jangkauan 90 pulau di wilayah Terdepan, Terluar, dan Terpencil (3T).

Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Budi Sudaryono menjelaskan berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, Bank Indonesia diberikan tugas dan kewenangan Pengelolaan Uang Rupiah mulai dari tahapan Perencanaan, Pencetakan, Pengeluaran, Pengedaran, Pencabutan dan Penarikan, sampai dengan Pemusnahan.

“Dalam pengelolaan uang Rupiah, Bank Indonesia  mempuanyai misi untuk menyediakan uang Rupiah di seluruh wilayah NKRI dalam jumlah yang cukup, dengan jenis pecahan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta dalam kondisi layak edar.

Bank Indonesia Ajak Sinergi Hulu ke Hilir, Jaga Ketahanan Pangan

Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Budi Sudaryono
Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Budi Sudaryono, memasangkan rompi kepada tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 yang akan berangkat saat seremoni pelepasan pada Jumat, 7 Juni 2024.

Rupiah bukan saja sebagai alat transaksi pembayaran tapi sekaligus identitas alat pemersatu bangsa dan sebagai simbol kedaulatan negara.

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dengan luas perairan sangat besar, dengan kondisi tersebut ada tantangan seperti keterbatasan infrastruktur sehingga Bank Indonesia mengalami tantangan keterjangkauan dalam penyedian uang untuk wilayah 3T, masih banyak daerah blank spot yang tidak bisa terjangkau oleh BI, perbankan.

Prilaku masyarakat dalam memperlakukan uang seperti uang yang dilipat, distaples sehingga mempengaruhi kualitas uang.

“Makanya BI menerapkan berbagai strategi memperluas jangkauan di wilayah NKRI selalin memiliki jaringan kantor sehingga Rupiah dapat hadir di seluruh pelosok negeri. Kami di BI harus menjamin setiap jengkal NKRI, Rupiah harus hadir dan tersedia. Kehadiran Rupiah di seluruh pelosok negeri sebagai wujud kontribusi kami dalam membela negara.

Dalam menjalakan misi tersebut BI melakukan kerjasama dengan TNI AL. Untuk mengatasi keterbatasan BI dalam menjangkau wilayah NKRI. Sinergi ini sudah dilakukan sejak 2012 dalam kegiatan Kas Keliling. Ini bertujuan untuk penyedian uang layak edar di wilayah 3T.

Turut dilakukan pula kegiatan Cinta Bangga Paham Rupiah dan penyaluran PSBI yang bekerjasama dengan Pemda setempat dan disalurkan pula dalam bentuk bantuan sektor Pendidikan, Kesehatan sosial budaya dan ekonomi.

Komandan Lantamal XII Laksamana Pertama Avianto Rooswirawan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, N A Anggini Sari menyerahkan topi kepada Komandan Lantamal XII Laksamana Pertama Avianto Rooswirawan., SE, M.Si., M.Tr. Opsla dalam seremoni pelepasan Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat pada Jumat, 7 Juni 2024.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat, N A Anggini Sari menjelaskan kegiatan Ekpedisi Rupiah Berdaulat merupakan tindaklanjut dari MoU antara Bank Indonesia dan TNI AL.

“Di sini kami bersinergi dengan Lantamal XII Pontianak. Karena BI harus memastikan bahwa uang Rupiah sebagai satu-satunya alat pembayar sah di Indonesia, dipastikan ada dan dipegang oleh seluruh masyarakat sampai ke perbatasan dan wilayah 3T (terluar, terdepan dan terpencil),” ujarnya.

Menurutnya pemilihan lokasi pulau-pulau yang dikunjungi karena melihat jumlah penduduk di sana yang cukup banyak serta aktivitas ekonomi juga berjalan serta memastikan masyarakat di sana memiliki rupiah dalam kondisi layak edar.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved