Ibadah Haji 2024

Jemaah Haji Pontianak Meninggal Dunia, Keluarga Ungkap Sempat Beri Uang Jajan ke Cucu

Said dikabarkan meninggal dunia saat melaksanakan Sa'i pada putaran kelima dalam umrah wajib, Senin 3 Juni 2024 pukul 02.40 Waktu Arab Saudi.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Ferlianus Tedi Yahya
Jumiati yang merupakan menantu dari Said Satiman Ismael menunjukan foto terakhir sang bapak saat menunaikan ibadah haji di Makah, ditemui di rumah duka yang beralamat di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa 4 Juni 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Berita duka datang dari Tanah Suci Makah, dimana salah satu jemaah haji Kota Pontianak, Kalimantan Barat dikabarkan meninggal dunia.

Jemaah haji tersebut bernama Said Satiman Ismael (78) dengan nomor paspor : E5154890, dan tergabung dalam BTH Kloter 20 Rombongan XI Regu 42.

Said dikabarkan meninggal dunia saat melaksanakan Sa'i pada putaran kelima dalam umrah wajib, Senin 3 Juni 2024 pukul 02.40 Waktu Arab Saudi.

Saat dikunjungi, Jumiati yang merupakan menantu dari Said Satiman Ismael menceritakan bagaimana kesan terakhir beliau saat hendak berangkat haji.

"Bapak itu kesehariannya memang sama saya dan anaknya tinggal di Kalimantan Timur. Sudah datang ke Pontianak itu sebelum bapak berangkat haji," jelasnya saat mulai bercerita.

Baca juga: Satu Jemaah Calon Haji Asal Pontianak Wafat di Mekkah Usai Alami Gangguan Pernafasan

Saat itu sebelum berangkat untuk pelepasan jemaah haji, Jumiati menuturkan bahwa sang bapak sempat menunaikan sholat jumat dan sholat bersama.

Usai sholat bersama, barulah berangkat ke Hotel Orchardz Pontianak untuk mengikuti kegiatan pelepasan calon jemaah haji dari Kalimantan Barat.

"Kondisi bapak saat itu sehat, tidak ada gimana-gimana. Cuma bapak sempat ngomong bapak itu banyak senangnya dan banyak susahnya, maksudnya dia itu senang karena akan menunaikan ibadah haji dan susahnya itu beliau berangkatnya sendiri dari sini," jelasnya.

Tak hanya itu, sesaat sebelum menuju ke hotel kakek dari anaknya ini sempat mencari keberadaan sang cucu dan ingin memberikan uang kepada salah satu cucunya yang paling bungsu.

"Bapak waktu itu sempat nyari cucunya si Iqbal, cucu ke 5. Bapak bilang aku mau kasi uang buat cucu aku takut gak ketemu lagi, karena si Iqbal ini kesehariannya lebih sering dengan bapak," tuturnya.

Moment itu diakuinya menjadi salah satu moment terakhir yang cukup membekas.

Ketika pelepasan beliau diantar oleh keluarga besar dan menuju makah itu hanya sendirian.

Setelah berselang 4 hari, pihaknya pun mengaku kaget lantaran mendapatkan kabar bahwa sang ayah tercinta telah tiada.

"Kita tau info awal itu dari jemaah lain dan awalnya kita tidak percaya tapi begitu informasinya valid barulah kita yakin beliau telah meninggal dunia," ungkapnya. (*)

Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved