Breaking News

Ragam Contoh

Kerusakan Hormon Bisa Dialami Oleh Orang Hipertensi/Tekanan Darah Tinggi, Apa Saja Efek Sampingnya?

Hipertensi atau juga umum dikenal sebagai tekanan darah tinggi juga memiliki banyak kondisi yang mengurangi sistem daya tahan tubuh.

|
Pixabay/ScottWebb
Ilustrasi olahraga untuk merendahkan darah tinggi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Penyebab hipertensi bisa bermacam-macam, bisa juga tidak diketahui. Berdasarkan penyebabnya, hipertensi bisa dibedakan menjadi hipertensi primer dan sekunder.

Hipertensi primer adalah jenis darah tinggi yang penyebabnya tidak diketahui dengan pasti, dan biasanya berkembang perlahan dalam waktu bertahun-tahun. Hipertensi primer merupakan jenis darah tinggi yang paling sering ditemukan.

Sementara itu, hipertensi sekunder adalah jenis tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh berbagai kondisi atau penyakit lain, dan bisa terjadi secara mendadak, termasuk pada anak-anak.

Hipertensi atau juga umum dikenal sebagai tekanan darah tinggi juga memiliki banyak kondisi yang mengurangi sistem daya tahan tubuh.

Satu diantaranya ialah siklus menstruasi yang bisa sangat terganggu.

Hal ini bisa terjadi karena sejumlah alasan, mulai dari efek keseimbangan hormon, stres, hingga efek samping pengobatan hipertensi.

Melansir kanal kesehatan Times of India, berikut ini alasan hipertensi dapat mempengaruhi siklus menstruasi, ditulis oleh Dr. Tejal Kanwar, Ginekolog & Konsultan di Ujaas.

3 Panduan dan Cara Pindah Faskes BPJS Kesehatan Online Beserta Persyaratan-Nya!

Perubahan Hormon

Siklus menstruasi diatur oleh keseimbangan hormon seperti estrogen dan progesteron.

Tekanan darah tinggi dapat mengganggu keseimbangan ini, menyebabkan menstruasi tidak teratur atau perubahan jumlah pendarahan selama menstruasi.

Misalnya, Anda mungkin memperhatikan bahwa menstruasi Anda datang lebih sering atau lebih jarang dari biasanya, atau menstruasi Anda lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya.

Peningkatan Stres

Tekanan darah tinggi yang kronis sering kali disertai dengan tingkat stres yang lebih tinggi.

Stres dapat mempengaruhi bagian otak yang mengontrol siklus menstruasi, yang disebut hipotalamus.

Ketika hipotalamus sedang stres, hipotalamus dapat mengirimkan sinyal yang beragam ke ovarium dan rahim, menyebabkan ketidakteraturan menstruasi atau bahkan hilangnya menstruasi sama sekali.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved