Bupati Mempawah Tegaskan Kenaikan Harga Beras Jadi Tantangan Serius

Erlina mencontoh perbandingan harga beras medium di Kabupaten Mempawah pada Januari 2023 lalu harganya Rp 13.000 per kg.

Penulis: Ramadhan | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Prokopim Pemkab Mempawah
Bupati Mempawah Erlina memimpin inspeksi mendadak (Sidak) ketersediaan bahan pokok (Bapok) di Pasar Sungai Pinyuh, Kamis 15 Februari 2024 pagi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Bupati Mempawah Erlina menilai kenaikan harga beras yang saat ini terjadi di pasaran masih menjadi tantangan serius.

Meski pemerintah telah menggelontorkan berbagai program bantuan sosial (bansos), namun belum sepenuhnya berhasil menstabilkan harga jual beras di pasaran. Harga beras tetap menanjak naik.

“Kita melihat kenaikan harga beras menjadi tantangan serius yang perlu disikapi secara bersama, baik pemerintah dan seluruh stakeholder,” kata Bupati Erlina, Minggu 18 Februari 2024.

Erlina mencontoh perbandingan harga beras medium di Kabupaten Mempawah pada Januari 2023 lalu harganya Rp 13.000 per kg.

Namun, setahun kemudian tepatnya Januari 2024 harga beras medium naik menjadi Rp 15.000 per kg.

“Artinya dalam setahun terjadi kenaikan sebesar Rp 2.000 per kg. Kenaikan yang cukup signifikan ini tentunya menimbulkan kekhawatiran di masyarakat,” terangnya.

Cek Bansos Beras 10 Kg Kapan Cair? Disalurkan Bertahap ke 21,3 Juta Keluarga Penerima Manfaat

Dengan kenaikan harga beras ini jelas Erlina, akan menimbulkan dampak negatif yakni meningkatnya inflasi yang pada akhirnya akan memberikan tekanan besar terhadap daya beli masyarakat.

“Terutama sangat dirasakan masyarakat yang berpenghasilan rendah,” tuturnya.

Lebih jauh, Erlina berpandangan kenaikan harga jual beras di pasaran disebabkan berbagai faktor, baik itu faktor domestik maupun global.

Untuk itu, Erlina menilai perlu langkah strategis untuk menekan harga jual beras agar kembali stabil.

“Sebagai pemerintah daerah, kita memiliki tanggung jawab untuk mencari solusi yang dapat memberikan perlindungan kepada masyarakat. Kita perlu mengkaji dengan seksama kebijakan harga, produksi dan distribusi beras, serta berupaya mencari solusi jangka pendek dan jangka panjang,” tegasnya.

(*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW disini

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved