Berita Viral

Terungkap! Biang Kerok Harga Beras Mahal dan Langka saat Pemilu 2024

Akhirnya terungkap biang kerok kenaikan harga beras menjadi mahal hingga langka saat momentum Pemilu 2024.

Editor: Rizky Zulham
Dok. Kompas.com
Terungkap! Biang Kerok Harga Beras Mahal dan Langka saat Pemilu 2024. 

“Apalagi ini kan Jawa Tengah tiba-tiba banjir bandang, segala macam, itu juga berpengaruh. Demak, Grobogan, itu bakal berpengaruh juga itu,” ujar Arif, dilansir dari Kompas.com (12/2/2024).

Dia menyebut, salah satu pemasok beras di tokonya berasal dari Demak. Wilayah tersebut sempat gagal panen akibat kemarau terlalu lama dan kini dilanda banjir.

Selain gagal panen akibat banjir, kenaikan harga dan kelangkaan beras dapat ditimbulkan dari peningkatan biaya transportasi, tol, maupun bahan bakar minyak (BBM).

Pemerintah daerah: belum masa panen

Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta membenarkan kelangkaan stok beras premium di minimarket. "Kelangkaan beras premium di minimarket yang banyak dikeluhkan masyarakat," ujar Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati, diberitakan Kompas.com (12/2/2024).

Menurutnya, salah satu penyebab kelangkaan beras premium di minimarket Jakarta karena Indonesia belum masuk waktu panen raya.

"Panen raya diperkirakan baru akan terjadi pada pertengahan Maret 2024, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan," jelas dia.

Suharini menambahkan, kelangkaan beras dipengaruhi aktivitas pedagang berkurang setelah libur panjang pekan kemarin.

Sehingga butuh waktu pengisian ulang stok beras oleh pihak ritel.

Polri: bukan karena bansos dan cek potensi penimbunan

Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Whisnu Hermawan menyatakan harga beras naik bukan karena digunakan untuk bantuan sosial (bansos).

Whisnu menjabarkan, kenaikan harga beras di beberapa daerah dapat disebabkan banyak faktor, seperti gangguan cuaca, kenaikan biaya produksi, ataupun keterbatasan lahan dan air.

"Sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan hasil produksi di beberapa daerah sentra produksi beras," ujarnya, dikutip dari Kompas.com (13/2/2024).

"Namun terkait hal tersebut sudah dilakukan langkah-langkah antisipasi oleh kementerian/lembaga terkait," sambungnya.

Untuk mengatasi itu, pihaknya berupaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras di pasar.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved