Berita Viral

Terungkap! Biang Kerok Harga Beras Mahal dan Langka saat Pemilu 2024

Akhirnya terungkap biang kerok kenaikan harga beras menjadi mahal hingga langka saat momentum Pemilu 2024.

Editor: Rizky Zulham
Dok. Kompas.com
Terungkap! Biang Kerok Harga Beras Mahal dan Langka saat Pemilu 2024. 

Caranya dengan monitoring dan pengawasan ke petani beras serta jalur distribusinya.

Whisnu menegaskan, polisi akan mengecek tempat penyimpanan atau gudang beras untuk memastikan tidak ada oknum yang melakukan penimbunan beras.

Erick Thohir: situasi geopolitik seluruh dunia

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, harga beras di Indonesia naik seiring kenaikan harga pangan di seluruh dunia.

"Kalau harga beras melonjak itu di seluruh dunia. Di seluruh dunia memang harga pangan sedang meningkat," ujarnya, dilansir dari Kompas.com (12/2/2024).

Dia menjelaskan, harga pangan dipengaruhi kondisi geopolitik yang memanas di sejumlah negara.

Akibatnya, proses distribusi pangan terganggu.

"Memang harga beras dan pangan dunia sedang naik. Ini karena tentu situasi geopolitik, ada peperangan di beberapa negara, ada penjajahan saudara kita di Gaza," tambah Erick.

Untuk mengatasinya, pemerintah akan menyalurkan beras ke pasar untuk stabilisasi harga dan memberikan bantuan 10 kilogram beras ke keluarga Indonesia yang membutuhkan.

Bapanas: bukan efek Pemilu tapi El Nino

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi membantah bantuan pangan yang dibagikan jelang Pemilu membebani suplai, serta menimbulkan kelangkaan dan kenaikan harga beras.

"Kalau bansos itu enggak ada kaitannya sama harga, tapi ini memang negara hadir. (Bantuan pangan) itu bukan bansos, tapi bantuan pangan, saya koreksi ya," kata Arief, diberitakan Kompas.com (12/2/2024).

Meski begitu, dia tidak menampik produksi beras di Indoneia sedang merosot. Kondisi tersebut disebabkan efek kemarau panjang El Nino sehingga petani gagal panen.

Kadisperindag Kalbar Ungkap Alasan Harga Beras Premium Naik di Awal 2024

Di sisi lain, Arief menyatakan, stok beras yang kosong di ritel terjadi karena pemerintah memberikan jatah beras yang sedikit.

“Karena ritel itu kan untuk beli beras (pemerintah) yang 5 kilogram atau lebih.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved