VIRAL Uya Kuya Kembali Ungkit Kasus Penjarahan Rumahnya, Kini Ungkap Sosok Dalang Dibaliknya

Ringkasan Berita:

• Uya Kuya, kembali buka suara soal peristiwa penjarahan rumahnya.
• Uya mengaku sudah mengetahui siapa dalang di balik kejadian tersebut.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kembali viral pengakuan Uya Kuya yang kembali mengungkit kasus penjarahan rumahnya hingga mengungkap sosok dalang dibaliknya.

Presenter sekaligus anggota DPR RI, Uya Kuya, kembali buka suara soal peristiwa penjarahan rumahnya yang sempat viral beberapa waktu lalu.

Dalam tayangan program FYP Trans7, Uya mengaku sudah mengetahui siapa dalang di balik kejadian tersebut, namun memilih tidak membeberkannya di depan publik.

“Yang terjadi sama gue tuh kan kemarin 99 persen adalah fitnah dan sesuatu yang diorkestrasi oleh kepentingan apa, kita nggak tahu,” ujar Uya Kuya, dikutip Jumat 31 Oktober 2025.

“Ya, gue tahu sih sebetulnya (dalang penjarahan rumahnya). Cuma gue enggak mungkin ngomong di sini,” tegasnya.

Baca juga: MEMANAS Kasus DJ Panda dan Erika Carlina Kini Masuk Babak Baru hingga Ancaman Pasal Berlapis

Uya menyebut peristiwa itu bukan sekadar insiden spontan, melainkan telah diatur secara sistematis oleh pihak tertentu.

Namun, Uya Kuya enggan menjelaskan lebih jauh karena alasan keamanan dan etika politik.

Penjarahan Rumah dan Dinonaktifkan dari DPR

Pada Agustus 2025, Uya Kuya dinonaktifkan sementara oleh PAN menyusul gelombang demonstrasi besar-besaran.

Di waktu yang bersamaan terjadi penjarahan ke rumah Uya Kuya di kawasan Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Tak hanya Uya Kuya, tetapi juga beberapa anggota DPR lainnya, seperti Ahmad Sahroni dan Eko Patrio.

Situasi memanas hingga berujung kerusuhan dan penjarahan rumah Uya Kuya. Sejumlah fasilitas rumah rusak parah, sementara keluarganya dievakuasi untuk alasan keamanan.

Rumah Uya Kuya dijarah massa pada 30 Agustus 2025 malam di kawasan Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Partai Partai Amanat Nasional (PAN) secara resmi menonaktifkan Uya Kuya (dan Eko Patrio) sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, efektif mulai 1 September 2025.

Setelah peristiwa itu, Uya Kuya sempat dinonaktifkan sementara dari keanggotaan DPR oleh partainya untuk kepentingan evaluasi internal dan klarifikasi publik.

Dalam masa nonaktif itu, ia mengaku tidak menerima gaji maupun tunjangan.