Kepsek, Guru dan Siswa SMKN 8 Pontianak Raih Apresiasi di Ajang Festival Syair Internasional

Penulis Syair Pelajar Impian Anak Negeri tingkat Asean
1. Alfin Syaputra kelas ( X DKV1)
2. Ayla Rahima Nandita ( XI DKV1)
3. Andreasatiawan ( XI TKP)
4. Aysyah Munawaroh (XI AKL3)

5. Desi Putri Akhira ( XII AKL2)
6. Devina Anggun Maharani (XI DKV2)
7. Erwin ( X DKV3)
8. Felby ( XI PM3)
9. Gita Amarta ( XII DKV 2 )
10. Laura Ozora ( XII DKV 2 )

Baca juga: KPU Sambas Gelar Lomba Konten Video, Cover Jingle dan Syair Pemilu 2024

11. Nabilla Rahmaniyah (XI AKL2)
12. Rahmania ( XI DKV 1 )
13. Saiful Anwar ( XII DKV 2 )
14. Siti Nur Annisa (XII AKL 3)
15. Teodosia Airin (XI DKV1)
16. Vyona Clarensia ( XI AKL3)
17. Vlenti (X AKL3)
18. Willy Notavianus (X AKL3 )

Akhir Desember 2023 yang lalu Perkumpulan Rumah Seni Asnur ( Perruas) mengadakan Festival Syair internasional. Di ajang festival tersebut, penulis Syair Untuk Negeri dari SMKN 8 Pontianak mendapatkan beberapa anugerah , yaitu

1. Mulyo Sugiarto, S.Pd. mendapatkan dua jenis anugerah
(Kepala Sekolah Peduli syair) dan Kepala sekolah penggerak syair)

2. Neni Hertika, S.Pd mendapatkan 3 jenis anugerah ( Mentor dan Penggerak Utama syair internasional, Mentor Utama Syair Pelajar ASEAN / Mentor Guru , dan Penggerak syair pelajar ASEAN)

3. Desi Wulandari, S.Sos. mendapatkan 2 anugerah ( Anugerah Admin pembantu syair internasional dan Admin pembantu syair pelajar ASEAN).

Dalam ajang tersebut juga 2 orang siswa SMKN 8 Pontianak mendapatkan nominasi syair terbaik tingkat Asean, yaitu;

1. Siti Nur Annisa ( XII AKL 3 )

2. Teodosia Airin ( XI DKV 1 )

Selain itu untuk tingkat SMA, SMKN 8 juga mendapatkan predikat, 10 besar penulis terbanyak tingkat ASEAN.

Sebagai koordinator Perruas wilayah Kalbar sekaligus Mentor Syair Kalbar, Neni Hertika, S Pd mengatakan sangat berterima kasih dan mengapresiasi keikutsertaan rekan - rekan di sekolahnya menulis syair, mengangkat khazanah budaya daerah lewat syair.

Lebih lanjut berharap semangat literasi di SMKN 8 bisa lebih berkembang lagi. Guru - guru bisa menularkan semangat literasi kepada rekan- rekan lain dan para siswa tentunya.

“Sebagai penulis pemula, tentu tidak mudah bagi para siswa menuangkan karya dalam bentuk syair.

Apalagi mereka masih sangat awam dengan syair itu sendiri.