Kubu Raya Raih Juara Umum FTBI, Bupati Sujiwo Serahkan Bonus Kepada Pelajar

“Bahasa Indonesia tetap utama dan wajib digunakan dengan baik dan benar. Namun bahasa ibu adalah akar budaya yang harus kita lestarikan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
BERI SAMBUTAN - Bupati Kubu Raya, Sujiwo saat menyampaikan sambutan dalam acara penyerahan bonus kepada para pelajar yang berhasil membawa Kabupaten Kubu Raya menjadi juara umum Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Provinsi Kalimantan Barat, belum lama ini. 
Ringkasan Berita:
  • Festival ini tentunya lebih mengangkat tentang budaya yang ditampilkan oleh anak-anak dengan sangat keren. Kegiatan seperti ini penting untuk menumbuhkan kebanggaan dan kecintaan terhadap bahasa dan budaya sendiri.
  • Sujiwo pun mengatakan penggunaan bahasa ibu tidak berarti mengesampingkan bahasa Indonesia.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA - Bupati Kubu Raya Sujiwo menyerahkan bonus kepada para pelajar yang berhasil membawa Kabupaten Kubu Raya menjadi juara umum Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Provinsi Kalimantan Barat, belum lama ini.

Ia menyampaikan apresiasi atas prestasi anak-anak Kubu Raya yang tidak hanya menunjukkan kemampuan berbahasa, tetapi juga menampilkan kekayaan budaya daerah.

“Festival ini tentunya lebih mengangkat tentang budaya yang ditampilkan oleh anak-anak dengan sangat keren. Kegiatan seperti ini penting untuk menumbuhkan kebanggaan dan kecintaan terhadap bahasa dan budaya sendiri,” kata Sujiwo.

Sebagai kepala daerah, Ia sangat mendukung kegiatan seperti ini. Sujiwo menekankan pentingnya pelestarian bahasa dan budaya daerah di tengah derasnya arus budaya asing.

Bupati Sujiwo Sebut Sinergi Jadi Kunci Keamanan dan Pembangunan Daerah

“Tidak menutup kemungkinan, bahasa atau budaya-budaya kita akan punah. Contoh, anak muda sekarang banyak yang lebih suka budaya luar seperti drama Korea atau gaya hidup modern asing. Maka melalui FTBI, kita bisa memproteksi generasi muda agar tetap bangga dengan jati diri bangsanya,” jelasnya.

Sujiwo pun mengatakan penggunaan bahasa ibu tidak berarti mengesampingkan bahasa Indonesia.

“Bahasa Indonesia tetap utama dan wajib digunakan dengan baik dan benar. Namun bahasa ibu adalah akar budaya yang harus kita lestarikan, bahasa pertama yang diajarkan ibu kita di rumah,” jelas Sujiwo.

Ia juga menilai FTBI juga sebagai wadah pembentukan karakter anak bangsa.

“Kegiatan ini bukan sekadar lomba bahasa, tetapi juga sarana menumbuhkan karakter cinta budaya. Ada pantun, cerpen, pidato, komedi, hingga seni tradisi yang semuanya mencerminkan budaya bangsa,” ungkapnya.

Menutup sambutan, Sujiwo mengutip pesan Bung Karno tentang pentingnya budaya sebagai pilar Trisakti.

“Bung Karno menegaskan, bangsa harus berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya. Kalau budaya tidak dijaga, kita akan kehilangan jati diri bangsa,” pungkasnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved