Pembangunan Tol Pontianak-Kijing Direncanakan Akan Dilakukan Dua Tahap
Sebut Harisson dari data studi kelayakan tersebut nantinya akan digunakan sebagai acuan pembebasan lahan.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat tengah mewacanakan pembangunan jalan Tol Pontianak-Pelabuhan Kijing Mempawah.
Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar Harisson mengatakan terdapat sejumlah opsi skema pembiayaan pembebasan lahan, yakni dibiayai Pemprov Kalbar saja atau dibiayai bersama oleh Pemprov Kalbar dan pemerintah kabupaten atau dibiayai investor.
“Untuk pembangunannya dimulai kapan, kita belum tahu, mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama, karena kendaraan sudah semakin padat,” kata Harisson di Pontianak kepada wartawan, Minggu 21 Januari 2024.
Harisson menerangkan, rencana pembangunan jalan Tol Pontianak-Pelabuhan Kijing saat ini masih pada tahap lelang untuk feasibility study (FS) atau studi kelayakan dan analisis dampak lingkungan (amdal).
“Kalau sudah selesai, kita akan mendapatkan data lahan mana yang akan dipakai dan besaran luas lahan yang dibutuhkan,” ucap Harisson.
• Alasan Dibalik Wacana Pembangunan Tol Pontianak-Kijing, Pj Gubernur Kalbar: Kendaraan Makin Padat
Sebut Harisson dari data studi kelayakan tersebut nantinya akan digunakan sebagai acuan pembebasan lahan.
Pembangunan jalan Tol tersebut lanjut Harisson rencananya akan dilakukan dua tahap.
Tahap pertama rute Pontianak-Pelabuhan Kijing, kemudian tahap kedua Pelabuhan Kijing-Kota Singkawang.
“Jadi sekarang kita menunggu hasil studi untuk pembangunan jalur Pontianak-Pelabuhan Kijing,” katanya lagi.
DPRD Kalbar Minta Ganti Rugi Jadi Tanggung Jawab Investor
Anggota DPRD Kalbar Suriansyah berpendapat ganti rugi lahan Tol Pontianak-Kijing harus menjadi tanggung jawab investor.
"Menurut kami seharusnya ganti rugi tersebut menjadi tanggung jawab investor jalan Tol," ungkapnya kepada Tribun Pontianak, Minggu 21 Januari 2024.
"Karena tanah tersebut menjadi bagian dari aset investor sebagai bagian dari aset berupa jalan yang akan dibangun," jelasnya.
Ia melanjutkan, bisa saja pembebasan lahan menjadi kontribusi pemerintah daerah, provinsi maupun kabupaten. Namun demikian, ia menilai hal tersebut sulit dilakukan pemerintah daerah mengingat kondisi keuangan yang belum stabil dan masih banyaknya pembangunan lain yang harus segera dirampungkan.
"Tetapi hal tersebut harus menjadi penyertaan modal dari pemerintah daerah dan pemerintah daerah harus mendapat keuntungan dari hasil usaha jalan Tol tersebut," tuturnya.
• Dukung Pembangunan Tol Pontianak - Pelabuhan Kijing, Organda Kalbar Nilai Pasti Lebih Efektif
"Masalahnya dalam kondisi keuangan daerah yang belum baik dan masih banyaknya beban pembangunan yang harus dikerjakan pemerintah, hal tersebut sulit dilakukan karena akan mengurangi kemampuan daerah membiayai pembangunan lainnya," jelasnya.
"Kalaupun itu mau dilakukan sebaiknya dilakukan oleh Bank Kalbar sehingga bisa lebih mudah pertanggungjawabannya," tambahnya.
Ia menambahkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembebasan lahan ini salah satunya adalah identifikasi dan bukti kepemilikan lahan.
"Jangan sampai banyak mafia dan spekulan tanah yang bermain sementara pihak yang berhak terabaikan," ucapnya.
"Hal tersebut akan memicu dampak sosial," timpalnya.
Selain itu, pembebasan lahan juga harus memperhatikan aspek lingkungan hidup.
"Jangan sampai pembebasan lahan tersebut menjadi akses bagi pihak pihak yang memanfaatkan untuk illegal logging dan kerusakan lingkungan lainnya," tandasnya.
Sebelumnya, Anggota DPRD Kalbar Dapil Mempawah-Kubu Raya, Ermin Elviani, menyambut baik rencana pembangunan jalan Tol Pontianak-Pelabuhan Kijing.
Menurut dia, jalan Tol yang akan dibangun nantinya tidak hanya mendukung operasional pelabuhan, melainkan berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.
“Kita mendukung terealisasinya pembangunan jalan Tol Pontianak-Pelabuhan Kijing. Sebab, keberadaan jalan Tol ini sangat strategis menghubungkan Pelabuhan Kijing dengan Kota Pontianak,” ujar Ketua Partai Demokrat Kalbar ini.
Ermin mengatakan, realisasi jalan Tol Pontianak-Pelabuhan Kijing akan memperlancar transportasi barang maupun orang dengan bebas hambatan.
“Keberadaan jalan Tol ini akan memisahkan akses transportasi keluar masuk barang di Pelabuhan Kijing dengan jalur transportasi manusia umum. Dampak positifnya akan meminimalisir kecelakaan lalu lintas,” ujarnya.
Dampak positif lainnya, kata Ermin Elviani, akan mengurai terjadinya kemacetan lalu lintas di wilayah Kabupaten Mempawah maupun Kota Pontianak.
“Kepadatan arus lalu lintas yang terjadi saat ini berdampak kerap terjadi kemacetan lalu lintas. Mudah-mudahan dengan adanya jalan Tol ini akan mengurangi kemacetan tersebut,” tuturnya.
Ermin Elviani berharap, pembangunan jalan Tol Pontianak-Pelabuhan Kijing dapat berdampak positif terhadap masyarakat. Terutama membuka lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja lokal untuk berkontribusi dan berperan aktif dalam pembangunan tersebut.
"Kita berharap realisasi jalan Tol Pontianak-Pelabuhan Kijing berdampak positif bagi masyarakat. Bisa menyerap tenaga kerja, akan terjadi perluasan wilayah baru yang diharapkan dapat membuka akses untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat di masa mendatang. Selain itu bisa melibatkan dan memberdayakan masyarakat. Jangan sampai masyarakat menjadi penonton di rumah sendiri,” tutupnya.
(*)
Ikuti Terus Berita Pilihan dan Terpopuler Seputar Kalbar disini
17 Nama Desa Terbaru di Kecamatan Putussibau Utara Lengkap Profil dan Luas Wilayah |
![]() |
---|
Bupati Satono Tinjau Tapal Batas Negara Tanjung Datok, Percepatan Pembangunan PLBN Temajuk |
![]() |
---|
DPRD Kota Pontianak Dukung Digitalisasi Pembayaran Pajak PBB |
![]() |
---|
Dandim Putussibau Prabowo Ingatkan Prajurit Waspada Judi Online, Medsos, Serta Jaga Keluarga |
![]() |
---|
Hadiri HUT IBI ke 74, Bupati Karolin Sebut Peran Bidan Sangat Penting Cegah Kematian Ibu Hamil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.