Jaringan Internet Tower BTS di Kapuas Hulu Belum Maksimal, Ini Kendalanya

Hadi Pranata minta, perangkat desa harus memantau kondisi tower BTS tersebut, apakah masih aktif atau tidak.

Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TITO RAMADHANI
Kepala Desa Sungai Jaga B, Deden Suphendrawan (40) menunjukkan tower BTS salah satu operator seluler, yang menurut warga sekitar sempat bergoyang saat gempa mengguncang Sungai Jaga B. Tower tersebut berada tepat di samping rumahnya di RT 03/RW 01 Dusun Nelayan, Desa Sungai Jaga, Sungai Raya, Bengkayang, Kalbar, Jumat (15/5/2015). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Kabupaten Kapuas Hulu, Hadi Pranata, menyikapi terkait keluhan masyarakat terhadap jaringan Telekomunikasi internet dari tower BTS dibangun oleh Kominfo RI, dimana kurang maksimal untuk digunukan.

"Terkait jaringan Telekomunikasi internet dari tower BTS belum maksimal digunakan oleh masyarakat Kapuas Hulu, memang bagian dari kandala instalasi," ujarnya kepada wartawan, Rabu 10 Januari 2024.

Hadi Pranata minta, perangkat desa harus memantau kondisi tower BTS tersebut, apakah masih aktif atau tidak, dan dilaporkan ke Diskominfotik Kabupaten Kapuas Hulu.

"Nanti kami melaporkan ke Kominfo RI, karena kami hanya mengkoordinasikan ke kementerian," ucapnya.

Hadi Pranata juga menjelaskan bahwa, jumlah tower BTS yang dibangun di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu ada sebanyak 130 titik. Dimana tersebar di 129 desa dan 1 tower BTS induk dibangun di kota Putussibau.

Dikatakan, tower BTS yang sudah aktif baru mencapai 101, dan sisa 29 tower BTS belum aktif.

"Pastinya semuanya akan ditangani oleh pemerintah pusat, dan tentunya butuh bertahap. Tentunya beberapa tower belum aktif, akan segera diaktifkan oleh pemerintah pusat di tahun 2024," ujarnya.

Warga Kapuas Hulu Keluhkan Tower Telekomunikasi Tak Maksimal Bisa Digunakan

Sebenarnya, jelas Hadi Pranata, bantuan tower BTS ini di tahun 2021 ada sebanyak 131 tower, namun hanya satu tower tak bisa dibangun yaitu di Desa Lubuk Pengail, Kecamatan Suhaid.

"Itu tak bisa dibangun dikarenakan faktor alam atau geografis," ucapnya.

Kemudian jelas Hadi Pranata, pihaknya (Pemda Kapuas Hulu) telah mengusulkan daerah yang butuh akses internet, seperti sekolah, puskesmas, dan kantor desa.

"Alhamdulillah, di tahun 2023 kemarin  akses internet (statlet) sebanyak 47 titik (desa, sekolah dan puskesmas) sudah terbangun," ujarnya.

Terakhir Hadi Pranata mengimbau kepada seluruh masyarakat dan para Forkompincam, untuk menjaga aset negara jangan sudah dibangun yaitu Tower BTS.

"Diharapkan sama-sama menjaga, jangan sampai dirusak," ungkapnya.

Satreskrim Polres Sintang Tetapkan 3 Orang Tersangka Pencurian Kabel Tower

(*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved