Walhi Kalbar Sebut Aktivitas Penambangan Emas Sungai Kapuas Ancam Kesehatan Warga

Lantaran kata Adam, tak menjadi perhatian serius oleh pemerintah untuk membenahi dan menjauhkannya dari aktivitas perusakan selama ini.

TRIBUNPONTIANAK/Ferryanto
Aksi mogok dan blokir sungai yang dilakukan nelayan Kalbar di Sungai Kapuas di depan dermaga TPI (tempat pelelangan ikan) desa Sungai Rengas, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya,  Kalbar. Sabtu 24 Juni 2023. Tribun Pontianak Ferryanto  

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Divisi Kajian dan Kampanye Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Hendrikus Adam mengungkapkan Sungai Kapuas sebagai sungai terpanjang di Indonesia hanya menjadi catatan dalam statistik semata. 

Lantaran kata Adam, tak menjadi perhatian serius oleh pemerintah untuk membenahi dan menjauhkannya dari aktivitas perusakan selama ini.

Faktanya, praktik penambangan dari tambang emas rakyat hingga oleh perusahaan masih beroperasi di sekitar bentang sungai yang menjadi urat nadi kehidupan warga lintas kabupaten di Kalimantan Barat. 

"Akumulasi dampak serius dari aktivitas penambangan emas di bantaran hingga badan sungai kapuas bukan hanya menyebabkan terus rusak dan tercemarnya sungai, tetapi juga mengancam kesehatan maupun keselamatan warga sekitar," katanya Adam kepada tribunpontianak.co.id, Minggu 7 Januari 2024.

Lebih lanjut dikatakan Adam tak terkecuali pula keberadaan biota sungai. 

Sementara pada warga urban di ibu kota provinsi yang menggunakan air PDAM bersumber dari Sungai Kapuas.

"Maka jelas sangat rentan dan berbahaya. Pada penelitian terdahulu sekitar 2003 yang pernah kita ketahui atas pengguna air sungai kapuas mengkonfirmasi adanya dugaan pencemaran merkuri. Pemerintah daerah bersama pemerintah pusat mesti bertindak melalui kewenangannya untuk memulihkan kondisi Sungai Kapuas yang menjadi icon Kalimantan Barat ini. Jika tidak, sungai kapuas hanya akan jadi kenangan," jelasnya.

Bahkan, kata Adam air sungai Kapuas kerap meluap dengan terjadinya bencana ekologis banjir yang berdampak luas pada berbagai aspek sekaligus menjadi ancaman bagi keselamatan rakyat. 

Adanya dugaan aktivitas oknum tersebut dirinya menyebutkan institusi penegak hukum dan pemerintah daerah setempat tidak lagi diperhitungkan oleh pihak pemodal maupun penambang. 

"Terus maraknya praktik eksploitatif melalui aktivitas penambangan yang illegal di mata hukum tersebut menjadi pertaruhan serius keberadaan pucuk pimpinan penegak hukum di Kalimantan Barat," pungkasnya.

Walhi Kabar Sebut Wacana Pengolahan Air Limbah di Pontianak Jangan Sampai Mengulang Kegagalan

(*)  

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kota Pontianak Hari Ini Di sini 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved