Peringati HKN, Targetkan 100 Pasien Ikuti Operasi Katarak Gratis di RSUD Soedarso Pontianak

“Sehingga sementara waktu (yang 50) kami tunda, namun yang 50 ini kami harapkan ada perbaikan-perbaikan pada bulan berikutnya (bisa dioperasi)," harap

Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FILE
Dokter saat melakukan persiapan untuk operasi katarak gratis di RSUD Soedarso pada 2-3 Desember 2023. 

“Agar kita lebih awal (menanganinya) sedini mungkin, melakukan skrining tidak hanya katarak, tapi mungkin ada penyakit lain yang memperberat penglihatan masyarakat," pungkasnya.

Di tempat yang sama, Direktur RSUD Soedarso Hary Agung Tjahyadi menyatakan, pihaknya tetap berkomitmen mendukung tindakan-tindakan pelayanan yang bersifat studi kompetitif, termasuk pelayanan operasi mata (katarak).

“Jadi kalau yang sifatnya rujukan dari Puskesmas, RS jejaring yang sifatnya lebih kompleks memang dirujuk ke RSUD Soedarso. Tapi untuk kasus kasus katarak ini sebenarnya sudah bisa ditangani RS-RS kelas c, hanya saja memang katarak dan gangguan mata lainnya ini banyak yang kompleks sehingga memerlukan tingkat pelayanan mata yang lebih rumit lagi," ungkapnya.

Oleh karena itu, RSUD Soedarso menurutnya berkomitmen untuk terus mengembangkan pelayanan mata.

Di samping meningkatkan peralatan yang ada, ditunjang dengan Sumber Daya Manusia (SDM) sebanyak empat dokter spesialis mata.

“Kedepan pengembangan pelayanan mata ini selain juga meningkatkan jenis layanan, dan peralatan, kami juga mempersiapkan gedung poli terpadu tiga lantai, yang salah satu lantainya khusus pelayanan mata. Pemerintah daerah (Pemprov) sangat memperhatikan gangguan mata ini yang harus diselesaikan faskes, termasuk RSUD Soedarso," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Perdami Cabang Kalbar Muhammad Asroruddin menambahkan tentang kondisi SDM dokter spesialis mata di Kalbar.

Sampai saat ini menurutnya total ada 22 dokter spesialis mata yang tersebar se-Kalbar.

“Dan hari ini (kemarin) salah satunya kegiatan bakti sosial (operasi katarak) ini dilakukan 12 dokter yang berasal dari seluruh Kalbar," katanya.

Asroruddin mengatakan, kasus penyakit katarak ini memang masih cukup besar.

Dimana ada 50 ribu sampai 60 ribu jiwa masyarakat Kalbar berada dalam gangguan penglihatan.

Sehingga Perdami sangat memegang peranan penting dalam menanggulangi hal tersebut.

"Untuk operasi katarak sendiri memang tidak sesimpel operasi biasa, karena kita perlu kemampuan untuk operasi itu sendiri, oleh dokternya, lalu dibantu oleh perawat di kamar operasi yang juga harus terampil untuk membantu dokter menangani pasien. Lalu ada dokter-dokter lain dan profesi lain seperti optometrist yang membantu kita untuk skrining di awal, dan pasca operasi juga mereka membantu," pungkasnya. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved