Peringati HKN, Targetkan 100 Pasien Ikuti Operasi Katarak Gratis di RSUD Soedarso Pontianak

“Sehingga sementara waktu (yang 50) kami tunda, namun yang 50 ini kami harapkan ada perbaikan-perbaikan pada bulan berikutnya (bisa dioperasi)," harap

Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FILE
Dokter saat melakukan persiapan untuk operasi katarak gratis di RSUD Soedarso pada 2-3 Desember 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Barat (Kalbar) bersama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedarso, dan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Cabang Kalbar menggelar kegiatan peduli dan berbagi Operasi Katarak.

Kegiatan ini dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 Tahun 2023, yang ditargetkan diikuti sebanyak 100 pasien katarak untuk mengikuti operasi di RSUD Soedarso pada 2-3 Desember 2023.

"Jadi target kami dalam rangka HKN ini, melakukan bakti sosial khususnya untuk menolong masyarakat dengan operasi katarak. Target kami 100 peserta yang diharapkan bisa dilakukan operasi, namun hasil skrining yang dilakukan, (hanya) ada 50 yang bisa dilakukan operasi katarak," ujar Kepala Dinkes Kalbar Erna Yulianti saat konferensi pers di RSUD Soedarso, Minggu 3 Desember 2023.

Lebih lanjut Erna menjelaskan, sesuai target, awalnya memang telah dibuka pendaftaran untuk 100 orang pasien yang bisa mengikuti operasi katarak gratis ini.

Namun dari hasil skrining separuh, atau 50 orang dinyatakan belum layak menjalani operasi, karena ada faktor pemberat.

Anggota DPRD Harap Peningkatan Pelayanan Soedarso, Zulfydar Zaydar: Pasien Masuk RS, Keluarnya Sehat

“Sehingga sementara waktu (yang 50) kami tunda, namun yang 50 ini kami harapkan ada perbaikan-perbaikan pada bulan berikutnya (bisa dioperasi)," harapnya.

Berbicara mengenai kondisi kebutaan di Kalbar, secara umum, Erna menyebutkan, perkiraan angka kebutaan saat ini ada sebesar 1,5 persen dari total sekitar lima juta penduduk Kalbar.

Jadi perkiraan 40 sampai 50 ribu penduduk Kalbar saat ini mengalami kebutaan.

Sementara 70 persen kebutaan disebabkan oleh katarak.

“Kemampuan untuk operasi katarak per bulan di seluruh faskes (fasilitas pelayanan kesehatan) di Kalbar khususnya di rumah sakit (RS) diperkirakan total 500 sampai 700 pasien yang bisa dilakukan, namun masih terjadi katarak surgery flacs," ungkapnya.

Melihat kondisi tersebut, menurut Erna, masih banyak masyarakat pengidap katarak yang belum dilakukan tindakan.

Ditambah lagi, jumlah dokter spesialis di provinsi ini juga masih terbatas. Ia mengatakan, se-Kalbar baru 22 orang dokter spesialis mata.

“Itu notabene masih sedikit, lalu masih banyak masyarakat yang takut untuk memeriksakan matanya karena banyak mendengar cerita-cerita hoaks di luar, tentang habis operasi katarak tidak bisa melihat, padahal itu tidak benar," tegasnya.

Untuk itu, di momen HKN tahun ini, pihaknya bekerjasama dengan RSUD Soedarso, dan Perdami melakukan lebih banyak sosialisasi tentang katarak.

Agar masyarakat yang mengidap katarak mau diperiksa, serta mendapat penanganan lebih cepat.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved