Komoditi Beras Sumbang Inflasi Tertinggi, Kadiskumdag Lakukan Monitoring Bersama Satgas Pangan
Penurunan produksi beras ini berdampak pada harga beras di pasaran yang mengalami kenaikan hingga Rp3.000 per kilogramnya.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dampak El Nino mengakibatkan berkurangnya pasokan beras akibat kemarau berkepanjangan.
Penurunan produksi beras ini berdampak pada harga beras di pasaran yang mengalami kenaikan hingga Rp3.000 per kilogramnya.
Per Desember harga beras di sejumlah pasar dan toko di Kota Pontianak masih cukup tinggi. Jika harga beras medium berkisar di Rp 13.500 - Rp 15.500 per kilogramnya, harga beras premium harganya berkisar hingga Rp16.500 per kilogramnya.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak, Junaidi mengatakan operasi pasar kian digencarkan pemerintah sebagai upaya mengendalikan inflasi, hampir setiap pekannya digelar operasi pasar melalui Disperindag Kalbar dan Perum Bulog.
Pihaknya juga melakukan monitori bersama satgas pangan terhadap ketersediaan stok di distributor wilayah Kota Pontianak.
Baca juga: Beras dan Gula Jadi Penyumbang Inflasi Tertinggi di Kalbar, Kepala BPS Kalbar : Dampak El Nino
Langkah lainnya berkoordinasi bersama Bulog dan Pemerintah Provinsi Kalbar dalam mendukung operasi pasar.
"Upaya kita khususnya Diskumdag sesuai kewenangan, melakukan monev harga sembako setiap hari. Ini dapat dilihat melalui aplikasi Jepin, fasilitasi operasi pasar dan pengecekan ketersedian sembako di agen-agen atau distributor. Pengendalian inflasi ini tidak hanya Diskumdag, ada Tim TPID yang diketuai oleh Sekda," ujarnya Jumat, 1 Desember 2023.
Terkait stok, ia mengatakan ketersediaan beras di Kota Pontianak masih dalam kondisi aman. Bulog memastikan stok beras hingga aman hingga 5 bulan kedepan.
Terkait harga beras meskipun digelar operasi pasar diakui Junaidi tidak serta merta membuat harga beras di pasaran mengalami penurunan.
Saat ini kebutuhan beras warga Pontianak mencapai 170 ton per harinya. Junaidi menjelaskan rumusnya berdasarkan susenas = 20 gram x jumlah penduduk, penduduk Kota Pontianak, kurang lebih enam ratusan ribu lebih.
Pihaknya akan terus memonitor ketersediaan beras agar terjaga dan mencukupi kebutuhan warga Kota Pontianak.
Satgas Ketahanan Pangan Lakukan Pengecekan
Tim Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan Kota Pontianak melaksanakan peninjauan lapangan ke beberapa lokasi distributor untuk mendapatkan informasi terkini stok pangan di Kota Pontianak jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Ketua Tim Satgas Ketahanan Pangan Mulyadi mengatakan berdasarkan peninjauan langsung ke lapangan komoditi yang merupakan bahan pokok masih terbilang aman.
Mulyadi mengatakan lebih dari 200 ton beras tersedia di gudang-gudang beras. Selain gudang beras, tim juga mengunjungi gudang minyak goreng yang terletak di Jalan Juanda.
"Sampai hari ini masih tersisa total 64 hingga 100 ribu liter minyak goreng serta 35 ton gula pasir. Angka ini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Pontianak mendekati Nataru," ujarnya usai melakukan pemantauan di gudang beras Jalan Cendana, Kamis 30 November 2023. (*)
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini
Kapolsek Jongkat Jadi Sahabat Petani, Dampingi Panen Padi dengan Combine Harvester |
![]() |
---|
Bupati Sambas Satono Hadiri HUT ke-20 HIMPAUDI Kalbar |
![]() |
---|
Jelang MTQ, Dishub dan Lantas Polres Kapuas Hulu Tetapkan Tarif Parkir |
![]() |
---|
Keseruan Casting Bareng Ikan Gabus di Jongkong Kapuas Hulu |
![]() |
---|
Kades Matang Danau Optimis Antar Ajong Digelar Lebih Besar, Minta Pendampingan Dinas Pariwisata |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.