Cegah Stunting di Kalbar, Ketum TP PKK Pusat Tekankan Peranan Kader dan Sinergitas Stakeholder

Dalam kunkernya di Posyandu Ceria, Ketum TP PKK Pusat Tri Titko mengatakan kini TP PKK mempunyai tugas lainnya yakni sebagai Pembina Posyandu.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANGGITA PUTRI
Kunjungan Kerja (Kunker) Ketua TP PKK Pusat Tri Tito Karnavian ke Kalbar dimulai dengan mengunjungi Posyandu Ceria di Pontianak Tenggara didampingi Ketua TP PKK Kalbar Windy Prihastari, Kamis 9 November 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kunjungan Kerja (Kunker) Ketua TP PKK Pusat Tri Tito Karnavian ke Kalbar dimulai dengan mengunjungi Posyandu Ceria di Pontianak Tenggara, Kamis 9 November 2023.

Dalam kunjungan ke Posyandu Ceria, Ketum TP PKK Pusat sekaligus penyerahan bantuan paket sembako, dan juga melihat langsung bagaimana pelayanan di Posyandu tersebut, serta berdialog dengan kader-kader Posyandu serta ibu-ibu yang hadir.

Ketum TP PKK Pusat didampingi Pj Ketua TP PKK Provinsi Kalbar Windy Prihastari juga menyaksikan demo pembuatan bubur sehat, yang melibatkan langsung Dokter Spesialis Gizi RSUD Soedarso Pontianak Fitri Viyastuti.

Dalam kunkernya di Posyandu Ceria, Ketum TP PKK Pusat Tri Titko mengatakan kini TP PKK mempunyai tugas lainnya yakni sebagai Pembina Posyandu.

Dikatakannnya bahwa selama ini Posyandu dikenal hanya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat saja. Namun seyogyanya Posyandu dapat mengakomodir kegiatan - kegiatan positif lain dalam membina masyarakat.

Baca juga: Ribuan Kader Sambut Kunker Ketua Umum TP PKK Pusat di Provinsi Kalbar

"Mudah-mudahan dengan adanya nomenklatur baru, kita akan mempunyai program-program yang bisa menyentuh masyarakat melalui Posyandu dan tidak hanya melayani kesehatan dasar masyarakat saja,” ujar Tri Tito Karnavian yang juga sebagai Ketua Umum Pembina Posyandu Pusat.

Disampaikannya, terkait masalah stunting di Indonesia saat ini memang masih menjadi isu ditingkat Nasional, dengan target Pemerintah di tahun 2024 prevelensi stunting harus mencapai 14 persen pada tahun 2024.

"Apakah ini bisa dicapai atau tidak di tahun 2024 terkait angka prevelensi stunting bisa mencapai 14 persen, tergantung kita sendiri,” ucapnya.

Ia menjabarkan biasanya penyebaran anak-anak yang menderita stunting ini, tidak hanya dalam satu lokus di satu kelurahan saja. Mungkin saja, dikatakannya satu kelurahan hanya terdapat 15 anak yang stunting.

“Logikanya kenapa sampai Penggerak PKK ataupun Perangkat di kelurahan, desa tersebut tidak bisa mengatasi jumlah anak-anak yang menderita stunting di lokasi itu," jelasnya.

Oleh karenanya, ia menegaskan peranan dan tanggung jawab seluruh stakeholder saat ini dibutuhkan dalam penekanan angka stunting.

Hal ini juga berkaitan dengan menyiapkan generasi yang tangguh untuk menghadapi tantangan dimasa depan.

Selain itu, terus mempersiapkan dan mensosialisasikan kepada para remaja terkait pencegahan stunting.

"Jadi remaja putri itu harus kita siapkan, karena mereka lah nantinya yang menjadi calon ibu yang akan melahirkan generasi-generasi baru ke depannya," pungkasnya.

Ditempat yang sama, Penjabat Gubernur Kalbar Harisson menyampaikan bahwa Total Posyandu yang ada di Provinsi Kalimantan Barat mencapai 5.508 Posyandu.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved