Waspada DBD

DBD Capai 477 Kasus, Berikut Langkah Pemkab Sintang

"Mengenai penetapan KlB DBD, saat ini sedang dilakukan pengkajian mendalam. Keterlibatan aktif masyarakat menjadi peran kunci memberantas nyamuk untuk

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FILE
Koramil 1205-07/Sintang bersama Puskesmas dalam pelaksanaan Fogging di Sekolah-sekolah yang berada di wilayah Tanjungpuri. Kegiatan Fogging yang dimotori Puskesmas Tanjungpuri itu melibatkan Babinsa dan Anggota BPBD Kabupaten Sintang dengan menyasar beberapa sekolah di wilayah kerja Puskesmas Tanjungpuri. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Wakil Bupati Sintang, Melkianus menegaskan pemerintah akan selalu berupaya melakukan langkah strategis untuk mengatasi lonjakan kasus Demam Berdarah Dengoe (DBD) yang telah merenggut 8 korban jiwa sepanjang tahun 2023.

Pemerintah kata Melki, juga memberikan pemahaman untuk melakukan pola hidup bersih dan sehat kepada masyarakat.

"Dengan meningkatkan kesadaran kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkaran pemberantasan sarang nyamuk dengan kampanye gerakan 3M plus terus dijalankan secara masif di masyarakat. Dengan upaya ini, diharapkan dapat mencegah meluasnya kasus DBD," kata Melki.

Selain upaya edukasi, jajaran Pemkab Sintang juga melakukan pemberantasan sarang nyamuk pada wilayah yang terdapat kasus DBD dengan pengasapan (Fogging), dan melakukan pengendalian vektor dengan pemberian racun nyamuk serta abate melalui puskesmas.

Sepanjang 2023, DBD di Sintang Capai 477 Kasus, 8 Orang Meninggal

"Mengenai penetapan KlB DBD, saat ini sedang dilakukan pengkajian mendalam. Keterlibatan aktif masyarakat menjadi peran kunci memberantas nyamuk untuk cegah DBD," jelas Melki.

Kasus Demam Berdarah Dengoe (DBD) di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, tembus diangka 477 kasus sepanjang Januari--Oktober 2023.

DBD di Sintang, juga merenggut 8 korban jiwa.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan, kasus DBD tercatat fluktuatif. Pada bulan Juni, angka DBD tercatat 32 kasus, meningkat 46 kasus pada bulan Juli.

Pada bulan Agustus, naik lagi menjadi 80 kasus. Peningkatan terbanyak terjadi pada bulan September mencapai 117 kasus. Sementara Oktober sampai tanggal 20, sudah 81 kasus. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved