Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Pontianak Teliti Jamu Pasca Melahirkan di Ketapang
tim mahasiswa telah mencatat penggunaan jamu pasca melahirkan, mengidentifikasi tumbuhan obat yang digunakan, dan memahami metode tradisional...
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dalam perjalanan yang menginspirasi, empat mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Pontianak telah memimpin sebuah inisiatif penelitian yang sangat penting, yang berfokus pada etnobotani jamu pasca melahirkan di Desa Natai Kuini Kabupaten Ketapang.
Mereka menerima dukungan finansial dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) melalui program PKM-RSH, yang telah memungkinkan mereka untuk menjelajahi kekayaan budaya lokal dan nilai-nilai tradisional yang terkandung.
Tim yang terdiri dari Siti Kurnia wulan sebagai ketua tim dan tiga anggota mahasiswa lainnya Arya pranata, Dede Sunarya, Linda lestari dan bimbingan dari dosen Anandita Eka Setiadi, M.Si. dengan semangat penuh telah memahami betapa berharganya pengetahuan yang diturunkan dari nenek moyang mereka seputar penggunaan tumbuhan herbal dan rempah-rempah untuk merawat kesehatan ibu dan bayi pasca melahirkan.
• Sosialisasi Aplikasi Pinandu LLDIKTI XI di Universitas Muhammadiyah Pontianak
Pengetahuan ini adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Melayu di Ketapang dan telah melintasi generasi.
Dengan tekun, tim mahasiswa telah mencatat penggunaan jamu pasca melahirkan, mengidentifikasi tumbuhan obat yang digunakan, dan memahami metode tradisional yang diterapkan.

Mereka juga telah mengeksplorasi dampak positif dari pengobatan herbal ini pada kesehatan ibu dan bayi serta upaya untuk menjaga keberlanjutan lingkungan sekitarnya.
• Tim Dosen Universitas Muhammadiyah Pontianak Melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat
Penelitian ini menjadi bukti nyata bagaimana pengetahuan lokal dan etnobotani adalah harta yang sangat berharga yang perlu dijaga dan dilestarikan.
Melalui usaha mereka, tim mahasiswa berharap dapat memberikan sumbangan berharga dalam pengembangan praktik kesehatan yang lebih baik, sekaligus menjaga kearifan lokal dan keanekaragaman budaya yang menjadi bagian integral dari identitas Ketapang.
Inisiatif ini merupakan contoh yang inspiratif tentang bagaimana pendidikan tinggi dan penelitian dapat berperan dalam menjaga kekayaan budaya lokal dan menggali nilai-nilai tradisional untuk kesejahteraan masyarakat.
Semoga temuan dan dedikasi mereka dapat mengilhami kolaborasi lebih lanjut dalam melestarikan dan menghormati kearifan lokal di seluruh Indonesia. (*)
6 Peristiwa Terpopuler Kalbar! Kondisi PLTU 1 Kalbar yang Mangkrak, Angin Kencang Terjang Pontianak |
![]() |
---|
Angin Kencang Hantam Pontianak! Lapangan Futsal Rusak, BPBD & BMKG Keluarkan Peringatan! |
![]() |
---|
KRITIK Kinerja Kadis PUPR, AMCI Minta Langkah Kongkret Atasi Genangan dan Banjir di Pontianak |
![]() |
---|
Mayoritas Warga Tak Punya Sawah, Pemkab Sambas Gelar Pasar Murah di Bakau Jawai |
![]() |
---|
Wali Kota Tjhai Chui Mie Ajak Warga Sukseskan HUT ke-24 Pemkot Singkawang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.