Sosialisasi Aplikasi Pinandu LLDIKTI XI di Universitas Muhammadiyah Pontianak

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan melakukan sosialisasi Aplikasi Pinandu LLDIKTI XI di Universitas Muhammadiyah Pontianak, Kamis 24 Agustus 2023.

Rektor Universitas Muhammadiyah Pontianak, Doddy Irawan menyambut baik sosialisasi yang dilakukan di kampusnya. Ia mengatakan Aplikasi Unit Layanan Terpadu menurutnya sangat mempermudah dalam pengajuan layanan.

"Sangat mempermudah layanan," ujarnya.

Sosialisasi ini digelar dalam rangka meningkatkan kualitas layanan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XI dan sehubungan telah dilakukannya soft launching aplikasi PINANDU LLDIKTI XI. 

Kepala LLDIKTI Wilayah XI Muhammad Akbar mengatakan Aplikasi PINANDU memberi layanan secara online dengan lebih cepat, lebih baik dan tanpa biaya.

• LLDIKTI Wilayah XI Gelar Workshop Registrasi Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi

Aplikasi yang berbasis Website ini memuat 44 Standar Pelayanan yang ada di LLDIKTI Wilayah XI dan bisa diakses dimanapun stakeholder berada. 

"Menjadi kewajiban kami lembaga layanan, mempermudah stakeholder terutama perguruan tinggi yang jauh dari kantor. Kami sudah membuat standar 44 dan semua sudah bisa diakses melalui aplikasi ini. Di situ isinya sudah jelas persyaratan yang perlu dilengkapi, sudah terpantau oleh semua yang meminta layanan, apa persyaratannya, sudah bisa online, bis mengirim dokumen dan kami ada menyediakan janji layanan semuanya tanpa biaya," jelasnya.

Akbar juga mengatakan Aplikasi Unit Layanan Terpadu Online (Pinandu) Sudah terintegrasi dengan Zoom Meeting, sehingga bisa digunakan untuk mempermudah stakeholder berkonsultasi secara face to face.

Ia mengatakan dari 44 layanan, sebenarnya ada 3 layanan sudah berjalan yaitu layanan kepada dosen untuk kenaikan jabatan fungsional.

"Kami berharap semua stakeholder terutama civitas akademika bisa terlayani dengan cepat, efisien dan ada kepastian dalam rangka pelayanan. Sehingga tidak menimbulkan kesan bahwa berapa lama dan pertanyaan siapa yang mengelolanya. Semuanya jelas, dia berurusan dengan siapa, dokumen apa saja yang diperlukan, waktunya lengkap," ungkapnya.

Lebih lanjut, Akbar menjelaskan Pinandu merupakan aplikasi untuk layanan terpadu untuk mempermudah perguruan tinggi, dimana Dikti basisnya adalah untuk memberikan layanan.

"Nah, selama ini layanan kita masih tidak terpadu. Ada yang masih ngirim berkas, wilayah kerja kita luas seluruh Kalimantan sehingga kita susah untuk memantau layanan yang sudah masuk. Kadang disposisi juga kita harus menunggu lama, dari situ kami membuat layanan terpadu sehingga setiap perguruan tinggi tinggal mengajukan pelayanan-pelayanan yang ingin diusulkan," ujarnya.

Ia mengatakan setiap pelayanan ada waktunya masing-masing, ada yang 1 hari, 1 minggu, 14 hari kerja tergantung layanannya masing-masing.

Sosialisasi sudah dilakukan di daerah Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat menyusul provinsi lainnya.

"Kan kita total 44 standar pelayanan itu yang kita berikan ke perguruan tinggi di wilayah Indonesia. Sebelumnya masih ada yang manual dan memakan waktu lama sedangkan perlunya cepat. Dulu kita harus menunggu disposisi kadang berkasnya ada yang hilang dan numpuk. Dengan sistem ini lebih mudah diajukan sudah masuk ke sistem," ujarnya. (*)