Pemilu 2024
Langkah KPU dan Bawaslu soal Kalbar Masuk 6 Besar Indeks Kerawanan Pemilu 2024
Suryadi menegaskan jangan sampai konflik-konflik antar masyarakat akibat pemilu terjadi di Kalbar.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Barat dan Bawaslu Kalbar menanggapi soal Provinsi Kalimantan Barat yang masuk dalam 6 besar Provinsi paling rawan pada Pemilu 2024 berdasarkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 2024 yang diluncurkan Bawaslu RI di Jakarta pada Selasa 10 Oktober 2023.
Komisioner KPU Kalbar Suryadi mengatakan pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan Bawaslu Kalbar untuk kemudian melakukan pemetaan terhadap daerah-daerah rawan.
Suryadi menegaskan jangan sampai konflik-konflik antar masyarakat akibat pemilu terjadi di Kalbar.
Oleh karenanya, persoalan ini pun akan jadi landasan utama pihaknya untuk menyelenggarakan pemilu dengan sebaik-baiknya.
"Kami akan mewanti-wanti terkait dengan kerawanan itu, jangan sampai kejadian-kejadian yang tidak diinginkan khususnya yang pernah terjadi di 2017 itu terjadi kembali di 2024," tegasnya.
"Sehingga itu jadi fokus utama kita sambil memperkuat koordinasi, kerjasama, kolaborasi dengan pihak terkait," pungkasnya.
• Pengamat Ajak Semua Elemen Sukseskan Pemilu 2024 dan Antisipasi Isu Sara di Kalbar
• Polda Kalbar Gelar Rakor Persialan Pemilu 2024, Anggota DPRD Pontianak: Satukan Persepsi
Sedangkan Komisioner Bawaslu Kalbar, Yosef Harry Suyadi menjelaskan salah satu penilaian Bawaslu RI dalam merangking IKP 2024 adalah Kampanye, provokasi, bahkan penolakan terhadap calon peserta Pemilu yang menggunakan isu-isu sara.
Yosef mengimbau agar seluruh calon peserta Pemilu nantinya dapat melakukan Kampanye-kampanye yang positif.
Lalu para calon peserta Pemilu juga diminta tidak menggunakan isu-isu sara sebagai alat Kampanye.
Karena, kata Yosef Isu-isu sara dinilai sangat berpotensi memecah belah persatuan dan kerukunan masyarakat.
"Kami mengajak, kami mengimbau, kami meminta, mari kita wujudkan Pemilu di Kalbar Pemilu yang menghadirkan integritas dan memberikan rasa keadilan, kita jadikan Pemilu di Kalbar ini Pemilu yang bisa menjadi barometer, Pemilu yang menghasilkan sebuah proses yang baik," ujarnya kepada Tribun Pontianak, Rabu 11 Oktober 2022.
Menurutnya, menciptakan Pemilu yang aman dan damai adalah kerja-kerja bersama baik penyelenggara Pemilu, peserta Pemilu hingga seluruh pihak terkait.
"Itu semua adalah kerja-kerja kita bersama, kalau kita punya Singkawang sebagai Kota yang paling toleran, mari bersama-sama kita wujudkan Kalbar sebagai Provinsi yang menjadi barometer bagi Indonesia, Provinsi yang menjadi contoh bagi Provinsi lainnya bahwa Pemilu di Kalbar adalah Pemilu yang berintegritas dan memberikan rasa keadilan bagi peserta Pemilu," tandasnya.
(*)
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kota Pontianak Hari Ini Di sini
Anak Milenial, Raih Suara Tertinggi di Pileg, Bobby Erianto Resmi Jadi Anggota DPRD Sintang |
![]() |
---|
Namanya Sempat Disebut di SK, Heri Jambri Pilih Tak Dilantik Jadi Dewan Karena Maju Pilkada Sintang |
![]() |
---|
Menjabat Periode Keempat, Abu Bakar Ketua DPRD Sambas Sementara |
![]() |
---|
DAFTAR Anggota DPRD Sambas 2024-2029! Berikut 45 Anggota DPRD Sambas yang Dilantik |
![]() |
---|
DAFTAR Anggota DPRD Ketapang 2024-2029! Berikut Nama-nama yang Dilantik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.