Karhutla di Kalbar
Pengamat Beberkan 5 Langkah Pencegahan Karhutla di Kalbar
Herman Hofi Munawar mengungkapkan persoalan ini harus terus disuarakan, dengan harapan dapat meminimalisir persoalan Karhutla yang masih terjadi.
Penulis: Ferlianus Tedi Yahya | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pengamat Hukum dan Kebijakan Publik Herman Hofi Munawar menyebut persoalan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) ini selalu menjadi agenda tahunan di berbagai penjuru tahan air terutama di Kalimantan.
Ia juga mengatakan, hal ini bisa dipahami karena kondisi area hutan Kalimantan masih relatif signifikan dan beberapa daerah Kalimantan memiliki kondisi tanah gambut.
Kendati demikian, Herman Hofi Munawar mengungkapkan persoalan ini harus terus disuarakan, dengan harapan dapat meminimalisir persoalan Karhutla yang masih terjadi.
"Persoalan Karhutla ini harus terus disuarakan. Jangan sampai pemerintah lupa karena dinginnya air hujan," katanya kepada TribunPontianak.co.id, Minggu 8 Oktober 2023.
Ia juga mengatakan, Karhutla ini tidak hanya akan merusak Ekosistem hutan dan gambut saja, tapi juga mengakibatkan kerugian bagi banyak pihak baik bersifat Direct Effek maupun Insider Effek dan yang lebih buruk lagi adalah menimbulkan masalah kesehatan, seperti sesak nafas dan ISPA.
Menjaga agar tidak terjadinya Karhutla, ia menuturkan harus dilakukan oleh lintas instansi yang terkoordinasi dengan sinkronisasi program sehingga akan fokus dan terukur.
"Mengingat Karhutla ini juga menimbulkan banyak persoalan bagi berbagai pihak, maka pemerintah baik pusat maupun daerah harus ada langkah-langkah yang kongkrit dan terukur untuk melakukan pencegahan sedini mungkin," ungkapnya.
• Soal Warga di Kubu Raya Tanam Ganja, Pengamat: Bisa dapat Hukuman Berat
• Pengamat Hukum Sebut Dana Hibah Masjid Mujahidin Pontianak Miliki Regulasi Lex Generalis-Specialist
Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam pencegahan Karhutla menurut Herman Hofi Munawar:
1. Menggandeng para tokoh adat untuk menghidupkan kembali Local Wisdom. Bahwa hutan adalah sesuatu yang sakral yang harus tetap terjaga karena dalam hutan terdapat berbagai sumber kehidupan.
"Merusak hutan berarti merusak kehidupan itu sendiri. Local Wisdom ini sudah semakin memudar perlu dihidupkan kembali," jelasnya.
2. Upaya pengalihan cara masyarakat berladang dengan cara menghidupkan kembali panca usaha tani. Tersedianya pupuk, bibit, pengairan, pemberantasan hama.
"Semua itu harus bisa dipastikan tersedia dan terjangkau oleh petani, jika hal ini dilakukan dengan baik dan konsisten maka dapat mengalihkan kebiasaan ladang berpindah dan pembakaran lahan untuk meningkatkan produksi," katanya.
3. Optimalisasi kinerja perangkat desa untuk terus menerus mengedukasi masyarakat untuk membakar lahan. Hal ini perlu pembekalan pada perangkat desa kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat kelemahan sebagian pejabat termasuk perangkat desa adalah lemahnya kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat.
"Satu hal yang penting untuk dipahami perangkat desa dalam komunikasi dengan masyarakat bukan otak mereka diajak bicara. Tetapi lebih pada sentuhan hati dengan menggunakan bahasa agama dan bahasa adat," tuturnya.
4. Kasi desa harus ditambah satu lagi yaitu kasi pertanahan.
Pemkab Sintang Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla |
![]() |
---|
3 STRATEGI Kepala BNPB RI Tuntaskan Karhutla di Kalbar |
![]() |
---|
Gubernur Kalbar Bongkar Fakta Mengejutkan di Balik Kematian Warga Tempurukan Ketapang |
![]() |
---|
Asap Karhutla Pekat, Polres Kubu Raya Imbau Warga Pakai Masker |
![]() |
---|
Gubernur Kalbar Tegaskan Korban Meninggal di Ketapang Bukan Petugas Pemadam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.