Berita Viral
Harga BBM di Tanah Air Terus Meroket hingga Akhir Tahun 2023, Ini Pemicunya
Harga komoditas minyak mentah, batubara, dan gas alam terus meroket dan diyakini masih akan meningkat hingga akhir tahun 2023.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Harga bahan bakar minyak di tanah diprediksi bakal terus meroket hingga akhir tahun 2023.
Hal itu berdasarkan kondisi harga komoditas minyak mentah, batubara, dan gas alam terus meroket dan diyakini masih akan meningkat hingga akhir tahun 2023.
Kenaikan harga komoditas tersebut diperkirakan akan memantik kenaikan sejumlah komoditas lainnya.
Hal itu sesuai dengan kebijakan dan pernyataan pemerintah yang menetapkan serta mengevaluasi harga komoditas per bulan berdasarkan kondisi harga komoditas dunia.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan secara umum tren tiap tahunnya pada Oktober hingga Februari merupakan momentum kenaikan harga komoditas-komoditas tersebut.
Ia mencontohkan naiknya harga batubara karena produksi yang terhenti akibat musim penghujan yang menghasilkan sejumlah tambang terendam.
• Bisa Fatal! Cek Jenis BBM Cocok untuk Sepeda Motor Anda Agar Awet dan Tahan Lama
"Padahal tiap tahunnya, China membutuhkan batubara 1 juta ton," ujarnya dikutip Kontan.co.id, Selasa 19 September 2023.
Selain musiman, kenaikan sejumlah komoditas tersebut juga didorong sejumlah sentimen.
Misalnya kenaikan gas alam karena kelangkaan pasokan setelah Rusia menutup aliran pipa distribusi gas alam ke Eropa menjadi hanya 30 persen.
Lalu untuk minyak mentah didorong pengurangan produksi negara-negara anggota OPEC+, khususnya Rusia dan Arab Saudi.
Selain itu, ia juga melihat ada berita Eropa akan memperketat kembali sanksi ekonomi terhadap Rusia sehingga negara-negara Eropa, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) tidak akan membeli komoditas dari Rusia.
Sebagai informasi, pada Selasa 19 September 2023 pukul 19.40 WIB harga minyak mentah tercatat naik 1,57 persen ke US dolar 92,91/Bbl dan sebulan terakhir telah naik 15,91 persen.
Lalu, batubara naik 0,16 persen ke US dolar 160,75/ton dan sebulan naik 7,71 persen.
Kemudian gas alam naik 1,65 persen ke US dolar 2,7730/MMbtu atau naik 1,16 dalam sebulan terakhir.
Kenaikan harga sejumlah komoditas tersebut, khususnya minyak, dinilai dapat memantik kenaikan sejumlah harga komoditas lainnya.
"Pada dasarnya saat harga batubara, minyak, dan gas alam naik maka turunannya yang bersumber dari hard komoditas maka harga akan naik," sebutnya.
• Dihapus 2023, SPBU Swasta Kini Resmi Stop Jual BBM Setara Pertalite
Ibrahim melihat sejumlah komoditas yang bakal tersengat, yaitu nikel, timah, aluminium, dan tembaga.
Hal ini seiring dengan kebutuhan industri yang meningkat.
Dengan tren bullish harga komoditas dan ditambah sejumlah sentimen saat ini, ia menilai sejumlah komoditas tersebut masih akan mengalami kenaikan harga.
Untuk minyak, ia memperkirakan akan berada di US$ 95/Bbl.
Lalu batubara diprediksi ke US dolar 210/ton dan gas alam ke US dolar 3,2/MMbtu.
Kemudian untuk logam industri seperti nikel diperkirakan menuju ke US dolar 22.000/ton.
Lalu aluminium ke US dolar 2.400/ton, tembaga ke US dolar 8.600, dan timah diprediksi bakal mencetak rekor tertinggi ke US dolar 27.000/ton.
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News
RESMI Aturan Tilang Kendaraan Terbaru 1 September 2025 Lengkap Akumulasi Denda hingga Sanksi Berat |
![]() |
---|
Resmi Turun Harga BBM Terbaru Besok 1 September 2025 di SPBU Seluruh Indonesia Cek Disini |
![]() |
---|
RESMI Daftar Tunjangan Dicabut Lengkap Aturan dan Larangan Terbaru DPR RI Mulai 1 September 2025 |
![]() |
---|
HANYA 2 Partai Kompak Non Aktifkan Anggota DPR RI Imbas dari Aksi Joget di Ruang Senayan |
![]() |
---|
Alasan PAN Resmi Nonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya dari DPR RI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.