Edi Kamtono Berharap Pasca Duplikasi Jembatan Kapuas I Disusul Duplikasi Jembatan Kapuas II

Beroperasinya jembatan duplikasi nantinya akan sangat mengurangi kemacetan terutama pada hari Sabtu dan Minggu.

|
Penulis: Safruddin | Editor: Try Juliansyah
DOK TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Wali Kota Pontiana Edi Rusdi Kamtono saat mengikuti Podcast di Studio Tribun Pontianak, Senin 11 September 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono berharap setelah pembangunan duplikasi Jembatan Kapuas 1 rampung akan menyusul duplikasi Jembatan Kapuas 2.

Menurut Edi, sejak tahun 1918 survei lalu lintas harian rata-rata atau LHR di Jembatan Kapuas 1 sudah diangka 1.

Artinya sudah sangat padat dan kecepatan rata-rata di bawah 1 kilometer per jam pada saat jam sibuk.

"Ini sudah harus dipikirkan untuk mengatasi masalah kemacetan. Volume kendaraan sangat padat karena tidak ada jalur lain yang dari utara ke kota dan sebaliknya," kata Edi di Tribun Pontianak Podcast bersama wartawan Tribun Safruddin, Senin 11 September 2023.

Wali Kota mengakui, saat ini hanya di Jembatan Kapuas 1 dan Jembatan Kapuas 2 di mana lalu lintas mobil truk bisa di atas 500-an per hari.

Penanganan salah satunya dengan menambah volume jalan dan jembatan guna mengatasi kemacetan.

Baca juga: Pembangunan Duplikasi Jembatan Kapuas 1 Rampung Desember, Ini Harapan Dewan

Edi mengatakan, sudah berbicara dengan Ketua Komisi V DPR Lasarus bahwa Jembatan Kapuas II juga harus sudah diduplikasi.

Selain duplikasi Jembatan Kapuas 1 dan 2, solusi lain mengatasi kemacetan di Kota Pontianak yakni membangun Jembatan Kapuas 3.

"Perencanaan tahun ini. Jadi itu bisa salah satu mengatasi masalah lalu lintas Kota Pontianak," ujarnya.

Menurutnya, beroperasinya jembatan duplikasi nanti akan sangat mengurangi kemacetan terutama pada hari Sabtu dan Minggu.

Ia mencontohkan duplikasi Jembatan Landak yang mampu mengurai kemacetan yang sangat panjang meskipun traffic manajemen belum optimal.

Solusi mengatasi kemacetan di Kota Pontianak lanjut Edi banyak variabel. Pertama di titik pusat kegiatan seperti pasar, sekolah, rumah ibadah atau kantor permukiman.

Selain itu mengoptimalkan dimensi badan jalan dengan pelebaran.

"Tapi kita akan terbentur dengan masalah pembebasan lahan yang memerlukan dana cukup besar. Selain itu membuat satu jalur, dan pengaturan traffic, flyover dan underpass. Nah itu pun kalau ada lahannya," ujarnya.

Wali Kota berlatar belakang arsitek ini sudah berdiskusi perluasan wilayah Pontianak dengan Kementerian Pekerjaan Umum.

Harusnya dengan perluasan wilayah pusat kegiatan termasuk pusat industri pergudangan, pelabuhan diharapkan terpisah.

"Angkutan berat ringan terpisah, setelah itu baru bisa mengatasi masalah lalu lintas di Kota Pontianak. Kita berharap Kota Pontianak menjadi kota yang nyaman dan humanis," ujar Edi. (*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved