Dua Warga Meninggal Dunia Akibat Demam Berdarah di RSUD dr Rubini Mempawah

Dari 37 kasus demam berdarah tersebut dua di antaranya meninggal dunia di RSUD dr Rubini Mempawah.

Penulis: Ramadhan | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Ramadhan
Tampilan depan gedung RSUD dr Rubini Mempawah yang baru, Kamis 11 Agustus 2022. (Dok. Tribun Pontianak/Ramadhan) 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Rubini Mempawah, David Sianipar, menyampaikan bahwa hingga saat ini ada sebanyak 37 kasus demam berdarah yang sudah ditangani pihaknya.

Dari 37 kasus demam berdarah tersebut, dua di antaranya meninggal dunia di RSUD dr Rubini Mempawah.

"Dua orang meninggal dunia di awal Agustus 2023 ini di RSUD dr Rubini Mempawah. Datangnya dalam kondisi yang sudah parah atau dalam kondisi syok, ditangani di IGD hanya bertahan satu hari saja," ujar David Sianipar ketika dikonfirmasi, Kamis 10 Agustus 2023.

"Selebihnya ada yang masih dirawat dan ad juga yang dirujuk ke rumah sakit lain di luar Mempawah. Kalau sudah dirujuk kita tidak tau lagi bagaimana nasibnya. Yang jelas kalau di RSUD dr Rubini Mempawah hingga saat ini ada dua orang yang meninggal dunia," tegasnya.

Waspada Demam Berdarah Kian Marak, Ini Imbauan Dinkes Mempawah

96 Kasus Demam Berdarah Terjadi di Mempawah Sepanjang 2023

David menyebut, untuk dua orang yang meninggal dunia akibat demam berdarah tersebut, dikarenakan saat dibawa ke rumah sakit sudah dalam kondisi syok ataupun kondisi yang parah.

"Untuk yang meninggal dunia kedua-duanya merupakan wanita, yang satu berusia 4 tahun warga Pasir Panjang Mempawah Timur, dan yang satunya berusia 32 tahun warga Kuala Secapah Mempawah Hilir," katanya.

Jika melihat data yang ada terang David, kasus yang paling banyak demam berdarah di dominasi oleh Kecamatan Mempawah Hilir dengan 11 kasus.

"Kalau dilihat dari 37 kasus ini yang paling banyak Kecamatan Mempawah Hilir dengan 11 kasus, kemudian Mempawah Timur dengan 6 kasus, selanjutnya Sungai Pinyuh 5 kasus, baru setelah itu di Toho ada 5 kasus. Terus selebihnya menyebar di Kecamatan lainnya," tutupnya.

(*) 

Ikuti Terus Berita Pilihan dan Terpopuler Seputar Kalbar disini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved