Wagub Ria Norsan Beberkan Langkah Pemprov Kalbar Tangani Stunting
Akan tetapi pemerintah pusat menargetkan angka kasus stunting bisa turun menjadi 14 persen pada tahun 2024.
Penulis: Ferlianus Tedi Yahya | Editor: Faiz Iqbal Maulid
"Setelah mengetahui keberadaan dan penyebabnya kami kemudian berembuk kembali untuk mencari solusi bagaimana mengambil langkah-langkah selanjutnya untuk penurunan angka stunting ini dan kita juga melibatkan TNI/Polri juga perusahaan kita libatkan dalam CSR nya," jelasnyaÂ
Tak hanya itu saja, kepada remaja putri juga telah dianjurkan untuk mengkonsumsi pil penambah darah dan 3 bulan sebelum pernikahan juga diminta untuk melakukan pengecekan Kesehatan dan kemudian setelah menikah juga akan di pantau hingga hamil dan melahirkan.
"Jika anaknya ini tadi panjangnya tidak sampai 48 cm dan beratnya tidak mencapai 2,5 kg maka akan kita pantau selama 1.000 hari kelahirannya," katanya.
"Jadi sebenarnya stunting ini permasalahan yang cukup besar, karena jikalau anak tersebut sudah dikategorikan sunting dan sudah lama, 10 tahun misalnya maka proses penyembuhannya itu tidak maksimal. Makanya kita mengutamakan pencegahan diawal. Jangan sampai kita menambah jumlah stunting yang baru," ungkapnya.
• Gerakan Cegah Stunting untuk Kelompok Masyarakat di Wilayah Puskesmas Sungai Awan Ketapang
Ria Norsan menjelaskan untuk wilayah Kota yang sudah mendeklarasikan zero stunting itu terdapat di Kota Singkawang.
"Saya minta ini dapat di ikuti oleh kabupaten/kota lain bahkan di tingkat desa juga karena stunting itu sering terjadi ditingkat kelurahan dan desa," mintanya.
"Masalahnya kadang ini juga masyarakat masih ada yang tidak sudi anaknya dikatakan stunting dan stigma ini masih ada. Jadi mereka ini masih menggunakan itu bahasa mereka adalah lengkaok yang kalau dalam kesehat itu sudah kategori sunting dan kita beri pengertian untuk kita tangani," ungkapnya.
"Itu juga tidak mudah, bahkan kandang saya sembari guyon bawa bercanda dan dengan cara kekeluargaan baru mereka bisa menerima," tambahnya.
Kepada masyarakat yang kurang mampu ia juga sampaikan untuk kebutuhan gizi anak-anak ini tidak perlu yang mahal-mahal seperti daging dan sebagainya.
Tapi memberikan masukan seperti menanam di pekarangan dan memelihara ikan lele.
Bahkan mengkonsumsi telur yang juga dinilai sangat baik untuk pertumbuhan anak.
"Selain itu kita juga ada Satgas dan ada belasan ribu tenaga Satgas ini yang tersebar di seluruh desa di Kalbar. Kemudian ada empat ribu tim penurunan stunting yang juga telah tersebar. Nah, tim-tim ini yang bekerja untuk mendampingi dan bekerjasama untuk langsung bertindak," jelasnya.
Pada 5 September 2023 Ria Norsan akan mengakhiri tugas sebagai Wakil Gubernur Kalbar dan pastikan pencegahan stunting di Kalbar akan terus berlangsung hingga mencapai target.
"Saya mau sampaikan, walaupun nanti saya akan berakhir pada tanggal 5 September 2023, namun penanganan stunting ini tidak akan berakhir karena ada tim stunting ini tadi dan sudah terbentuk dimasing-masing tingkatan baik Provinsi, Kabupaten/Kota, juga Kecamatan dan Desa," katanya.
"Jadi, saya boleh berakhir tapi penanganan stunting ini harus mencapai target dan di akhir tahun 2024 Kalbar kasus stuntingnya berada di 17 persen dan sangat optimis," jelasnya.
• Tatap Muka Bersama Tokoh Masyarakat Ketapang, Kapolda Ajak Sukseskan Program Penurunan Stunting
| Diduga Rem Blong, Bus Alami Kecelakaan di Jalan Jenderal Sudirman Sanggau |
|
|---|
| Larangan Impor Barang Bekas Menuai Sorotan, DPRD Pontianak Ingatkan Dampak ke Warga |
|
|---|
| Komunitas Seni Pontianak Gelar Meet Art, Satukan Pecinta Gambar |
|
|---|
| Wujudkan Pontianak Bebas Sampah, Pemkot Perkuat Peran Bank Sampah di Tiap Wilayah |
|
|---|
| Anggota DPRD Kalbar : Sebelum Larang Impor Pakaian Bekas, Pemerintah Harus Siapkan Solusi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/Wakil-Gubernur-Kalimantan-Barat-Ria-Norsan-saat-hadir-di-TribunPontianak.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.