Waspada Rabies
Midji Sebut Vaksin Anti Rabies untuk Manusia Langka, Hanya Diproduksi Dua Farmasi di Dunia
"Vaksin rabies kalau untuk binatangnya ada, untuk manusia hanya 2 farmasi di dunia yang menyediakannya, begitu sulitnya mendapatkan vaksin," ujar Midj
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kementerian Kesehatan melaporkan kasus gigitan hewan penular rabies meningkat, yakni 82.634 kasus pada 2020, kemudian 57.257 kasus pada 2021, dan 104.229 kasus pada 2022.
Kasus kematian karena rabies juga naik pada 2020, tercatat se Midji banyak 40 kasus, pada 2021 sebanyak 62, dan pada 2022 terdapat 102 kasus. Pada 2023 hingga April, tercatat 31.113 kasus gigitan hewan penular rabies dan 11 korban meninggal dunia.
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengingatkan seluruh masyarakat untuk berhati-hati terhadap hewan piaraan lantaran saat ini sudah ada 11 Koban meninggal akibat gigitan hewan Penular Rabies (HPR).
Midji mengatakan harus ada penanganan cepat terhadap Koban gigitan.
• Tanggapi KLB Rabies, Gubernur Sutarmidji Minta Tidak Ada Anjing Berkeliaran di Keramaian
"Vaksin rabies kalau untuk binatangnya ada, untuk manusia hanya 2 farmasi di dunia yang menyediakannya, begitu sulitnya mendapatkan vaksin," ujar Midji usai membuka Rapat Koordinasi Penanggulangan Rabies di Provinsi Kalbar bertempat di Mahkota Hotel, Ribu 14 Juni 2023.
Sejauh Pemprov Kalbar kata Midji terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
"Udah kita lakukan sosialisasi, vaksin sudah disebar ke setiap kabupaten setiap tahun. Vaksin hewannya sebelum rabies. Manusia kalau dia sudah digigit, kemudian diketahui anjingnya mengandung rabies cepat di vaksin," ujarnya.
Pencegahan Rabies
pertama jika terjadi gigitan hewan penular rabies pada manusia dengan melakukan cuci luka selama 15 menit menggunakan sabun di air yang mengalir.
Selanjutnya segera lapor ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan Vaksin Anti Rabies atau Serum Anti rabies (sesuai indikasi), perawatan luka.
Segera amankan hewan yang menggigit dan laporkan kepada petugas kesehatan hewan/dinas yang membidangi fungsi kesehatan hewan di wilayahnya masing-masing untuk di lakukan observasi. (*)
Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini
Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Catat Lima Kasus Kematian Akibat Rabies di 2025 Ini |
![]() |
---|
Kapuas Hulu Waspada Anjing Rabies, Ini Langkah Pemda |
![]() |
---|
Harysinto Linoh Dukung Kader Siaga Rabies Dibentuk di Semua Desa se-Sintang |
![]() |
---|
Dispertabun Sintang Resmi Bentuk Kader Siaga Rabies |
![]() |
---|
Status KLB Rabies di Sintang Belum Dicabut, Vaksinasi Digencarkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.