Kasus DBD Meningkat di Pontianak, Warga Lebih Berwaspada
"Kebersihan lingkungan harus kita perhatikan, bisa dimulai dari lingkungan sekitar rumah. Misalnya menguras bak mandi seminggu sekali sebab genangan a
Penulis: Jovanka Mayank Candri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Belakangan ini kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pontianak meningkat. Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Sutarmidji lewat akun sosial media instagramnya mengimbau agar masyarakat Kalbar dapat lebih waspada karena meningkatnya kasus DBD.
Dirinya juga meminta agar masyarakat juga melakukan antisipasi terutama pada wilayah yang terjangkit dengan melakukan beberapa hal sebagai langkah antisipasi.
Seperti diketahui, demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti. Kasus DBD biasanya disebabkan oleh faktor lingkungan.
Maka dari itu, perlu upaya pencegahan dari diri sendiri dan orang di sekitar rumah agar penyakit ini tidak semakin menyebar luas.
Menanggapi kasus DBD yang meningkat, sejumlah warga memberikan tanggapan dalam upaya pencegahan DBD di Kota Pontianak.
Risnawati, salah seorang Ibu mengatakan maraknya pemberitaan kasus DBD yang kian meningkat, membuatnya harus lebih berwaspada dan awas terhadap kebersihan lingkungan terlebih ia memiliki anak kecil dirumahnya.
"Kebersihan lingkungan harus kita perhatikan, bisa dimulai dari lingkungan sekitar rumah. Misalnya menguras bak mandi seminggu sekali sebab genangan air menjadi sarang bagi nyamuk DBD berkembang biak," ujarnya saat ditemui Tribun Pontianak, Rabu 24 Mei 2023.
• Ada 7 Kasus DBD di Sambas, Dinas Kesehatan Imbau Masyarakat Waspada
Selain menguras bak mandi, menguras dan membersihkan berbagai wadah lain di rumah yang menampung air untuk mencegah demam berdarah. Misalnya seperti ember, baskom, dan lainnya yang dapat menjadi sarang bagi nyamuk jika tidak rajin dikuras.
"Tempat lainnya juga kota perhatikan, seperti genangan air pada ember atau baskom, nyamuk biasanya senang di tempat yang bersih. Jangan lupa juga untuk buang wadah-wadah yang tidak terpakai agar tidak jadi tempat genangan air," lanjutnya.
Memiliki anak balita dirumah, Risna juga tak lupa untuk menyiapkan kelambu untuk anaknya sebab DBD rentang menyerang anak-anak.
"Saya sudah punya kelambu dirumah, nanti akan saya pasang kelambunya mengelilingi ranjang tidur atau untuk menutupi box bayi saya," katanya.
Sementara itu, Mela seorang mahasiswi mengatakan dalam pencegahan DBD, bisa dilakukan dengan tidak menumpuk atau menggantung banyak baju terlalu lama di kamar.
"Jangan membiarkan baju menumpuk atau tergantung, itu bisa menjadi tempat favorit nyamuk bersarang. Apalagi kalau warna bajunya gelap," ujarnya.
Mela menambahkan, untuk mengantisipasi nyamuk dapat menggunakan semprotan nyamuk atau pun lotion anti nyamuk yang dapat dibeli di toko atau warung terdekat.
Tanggapan lainnya dari Andre, ia katakan jika kasus DBD semakin meningkat, ada baiknya untuk melakukan kegiatan fogging di area-area yang rawan jadi sarang nyamuk. Fogging dilakukan agar langsung dapat mencegah DBD secara massal dengan penyemprotan obat nyamuk yang mampu menjangkau area lebih luas.
"Ketika masuk musim pancaroba atau ketika angka kasus demam berdarah di daerah mulai meningkat ada bagusnya kalau pemerintah mulai lakukan pencegahan demam berdarah dengan fogging, misalnya dari rumah ke rumah atau area yang rawan jadi tempat bersarangnya nyamuk," pungkasnya. (*)
Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini
Cek Bansos PKH BPNT Terbaru: Mudah Lewat Hp, Update Status Pencairan Oktober hingga Desember 2025 |
![]() |
---|
Rekomendasi HP Infinix Terbaik Agustus 2025: Mulai Rp1,6 Jutaan, Spek Gahar Harga Terjangkau! |
![]() |
---|
Stok Beras Premium Banyak Kosong dan Kenaikan Harga Bawang, Pengamat : Perlu Intervensi Pemerintah |
![]() |
---|
Gapasdap Kubu Raya Bagikan 350 Bendera Merah Putih untuk Pelaku Transportasi Air |
![]() |
---|
Kejuaraan Biliar di Mr Pool Sanggau Berakhir, Berikut Daftar Juaranya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.