86 Persen Labkesmas di Sambas Miliki Alat Hematology Analyzer

Ringkasan Berita:

• Ganjar Eko Prabowo mengatakan, UPTD Labkesda Kabupaten Sambas dapat melakukan pemeriksaan Hematology, Kimia Klinik, Urinalisa, Psikotropika, Parasitologi, Mikologi, Bakteriologi, Mikrobiologi Air, dan Kimia Air.
• Selain itu UPTD Labkesda juga melakukan Pemeriksaan Laboratorium untuk persyarakat Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dengan parameter Mikrobiologi dan Kimia Air (Galon Dan Air Baku) Mikrobiologi Makanan Siap Saji, Mikrobiologi Usap Alat Masak/Makan dan Cemaran Kimia pada makanan.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat mengungkapkan, sebanyak 28 Puskesmas yang ada, 86 persen Laboratorium Puskesmas atau Labkesmas Tingkat I sudah memiliki Alat Hematology Analyzer, Minggu 9 November 2025.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas dr Ganjar Eko Prabowo mengatakan, UPTD Labkesda Kabupaten Sambas dapat melakukan pemeriksaan Hematology, Kimia Klinik, Urinalisa, Psikotropika, Parasitologi, Mikologi, Bakteriologi, Mikrobiologi Air, dan Kimia Air.

"Selain itu UPTD Labkesda juga melakukan Pemeriksaan Laboratorium untuk persyarakat Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dengan parameter Mikrobiologi dan Kimia Air (Galon Dan Air Baku) Mikrobiologi Makanan Siap Saji, Mikrobiologi Usap Alat Masak/Makan dan Cemaran Kimia pada makanan," kata Ganjar Eko Prabowo.

Ganjar Eko Prabowo mengatakan, sampai saat ini sudah ada 15 SPPG yang melakukan Pemeriksaan Laboratorium untuk SLHS.

Dalam upaya pemanfaatan Lab BSL-2, imbuh dia, UPTD Labkesda juga melaksanakan pemeriksaan HPV-DNA dengan metode PCR yang merupakan sample rujukan dari puskesmas se Kabupaten Sambas.

"UPTD Labkesda atau Labkesmas Tingkat II juga sedang dalam proses pemenuhan standar sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/2024 tentang Standar Laboratorium Kesehatan," jelasnya.

Baca juga: AKP Nanda Sulvy Jabat Kasat Lantas Polres Sambas: Saya Akan Lakukan yang Terbaik

Ganjar menerangkan, dengan dibangunnya gedung Labkesmas Tingkat II yang diharapkan dapat memberikan pelayanan laboratorium kesehatan yang lebih optimal dan pemenuhan standar peralatan diusulkan melalui InPULS (Indonesia Public Health Laboratory System Strengthening) Penguatan Sistem Laboratorium Kesehatan Indonesia.

"Dari 28 Puskesmas, 86 persen Laboratorium Puskesmas atau Labkesmas Tingkat I sudah memiliki Alat Hematology Analyzer," tegasnya.

Dia menambahkan, tetapi baru sekitar 25 persen yang mampu melakukan pemeriksaan darah rutin berhubung tidak adanya BMHP/Reagensia.

"Dan 50 persen Laboratorium Puskesmas sudah memilki Alat Chemistry Analyzer Semi Automatic," ujarnya.

Tetapi, lanjut dia, hanya sekitar 21,4 persen yang mampu melakukan pemeriksaan kimia klinik berhubung tidak ada bahan penunjang untuk melakukan pemeriksaan tersebut.

"Dimana pemeriksaan darah rutin dan darah lengkap tersebut sangat di perlukan dalam pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG)," jelasnya.

Saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas sedang berupaya dalam meningkatkan standar Labkesmas baik Tingkat II maupun Tingkat I.

"Dengan dipenuhinya standar peralatan, BMHP dan bahan penunjang yang diusulkan baik melalui InPULS (Labkesmas Tingkat II) dan SOPHI (Labkesmas Tingkat I) serta APBD," katanya.

Agar tujuan penyelenggaraan Labkesmas dapat terlaksana dengan baik, ucap dua, diperlukan peran Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam memberikan dukungan sumber daya yang dibutuhkan baik dari segi input, proses dan output.