Gencar Turunkan Angka Stunting, Begini Strategi BKKBN Kalbar
Pintauli menjelaskan, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak yang kemungkinan besarnya disebabkan oleh kekurangan gizi.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalbar Pintauli Romangasi Siregar menyampaikan kegiatan menekan stunting yang dicanangkan oleh BKKBN Kalbar harus di-booming-kan, karena penanganan stunting ini menjadi prioritas nasional yang memang sangat luar biasa pergerakannya terutama saat diluncurkannya Peraturan Presiden No 72 Tahun 2021.
“BKKBN menjadi penanggung jawab percepatan penurunan stunting. Maka dari itu dalam pergerakannya, BKKBN Kalbar sudah melakukan beberapa strategi yakni seperti melakukan kunjungan ke daerah-daerah,” kata Pintauli saat hadir di TribunPontianak.co.id Podcast (TriponCast), Senin 8 Mei 2023.
Pintauli menjelaskan, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak yang kemungkinan besarnya disebabkan oleh kekurangan gizi kronis yang berlangsung terus menerus dan juga terjadinya infeksi berulang sehingga menyebabkan sakit.
"Penyebab kekurangan gizi pada anak menyebabkan pertumbuhan dan perkembangannya jadi terganggu, yang tampak misalnya dari tinggi badan dan berat badannya tidak sesuai dengan usianya," ujarnya.
• BKKBN Kalbar Respon Positif Program Semesta Mencegah Stunting
Ia menyampaikan, kondisi stunting pada anak mulai bisa ditetapkan setelah usia 2 tahun. Namun jika anak belum berusia 2 tahun, hal tersebut dapat diperbaiki. Kondisi stunting pada anak dapat diawali dengan mendeteksi tumbuh kembang anak.
"Dari situlah dideteksi, mengapa tidak terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang baik, apakah karena kurang gizi, pernah sakit, kondisi ekonomi keluarga yang memungkinkan tidak dapat mencukupi asupan gizi atau mungkin pengaruh lingkungan yang kurang bersih," ucapnya.
Pintauli mengatakan, percepatan penurunan stunting menjadi prioritas utama karena stunting berdampak terhadap masa depan generasi penerus bangsa.
"Dari sisi sumber daya manusia, jika dari balita nya sudah tidak baik, kita takut di kemudian hari mereka menjadi SDM yang kurang bisa mengeksplore dirinya, kurang bisa meningkatkan kualitas kehidupan kedepannya," imbuhnya.
"Karena ada yang menghambat, ada ketertinggalan yang terjadi, sehingga penanganan stunting ini harus menjadi penanganan yang utama karena menyangkut sumber daya manusia yang nanti akan menjadi cikal bakal pengganti-pengganti kita," ujarnya.
• Percepatan Penurunan Angka Prevalensi Stunting Menjadi Prioritas Utama BKKBN Kalbar
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kota Pontianak Hari Ini Di sini
Waka Polsek Pontianak Selatan Pimpin Upacara di SMPN 22 Pontianak, Ajak Siswa Taat Hukum & Disiplin |
![]() |
---|
Pesan Bupati Karolin Saat Upacara Puncak HUT ke 26 Pemda Landak |
![]() |
---|
Bupati Karolin Membuka Ibadah KKR Ucapan Syukur HUT Pemda Landak |
![]() |
---|
Mempawah Masuk dalam 50 Kota Prioritas Nasional Kota Industri, Begini Kata Ketua Apindo Kalbar |
![]() |
---|
Polres Singkawang Fasilitasi Mediasi Damai antara Masyarakat Mayasopa dan PT Dwi Setia Utama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.