Gubernur Sutarmidji Sebut Tahun 2023 Akan Ada 305 Titik Permukiman se-Kalbar Teraliri Listrik

Dari jumlah tersebut, khusus untuk Kabupaten Sintang rencanannya ada 41 titik yang bakal dikerjakan oleh pihak PT. PLN.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Adpim
Foto bersama Gubernur Kalbar dan kepala desa se- Kabupaten Sintang usai pertemuan dengn pihak PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Kalbar di Aula Garuda, Kantor Gubernur, Senin 8 Mei 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengungkapkan, tahun ini akan ada sekitar 305 titik permukiman se-Kalbar yang bakal teraliri listrik.

Dari jumlah tersebut, khusus untuk Kabupaten Sintang rencanannya ada 41 titik yang bakal dikerjakan oleh pihak PT. PLN.

Hal itu disampaikannya pada pertemuan antara kepala desa se- Kabupaten Sintang dengan pihak PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Kalbar di Aula Garuda, Kantor Gubernur, Senin 8 Mei 2023.

Pertemuan tersebut difaslitasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang antara kepala desa dengan pihak PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Kalbar, yang dihadiri ratusan kepala desa se-Kabupaten Sintang yang desanya belum berlistrik.

Pertemuan tersebut dipimpin oleh Gubernur Kalbar yang membahas berbagai hal soal upaya percepatan peningkatan rasio elektrifikasi di desa-desa.

Baca juga: Percepatan Penurunan Angka Prevalensi Stunting Menjadi Prioritas Utama BKKBN Kalbar

“Sekarang ini tidak lagi bicara (titik) desa, tetapi (titik) permukiman, itu lebih bagus. Di Sintang ini malah ada yang jaraknya hanya ratusan meter saja dusunnya (dari daerah yang berlistrik tapi) tidak ada listrik,” ujar Midji.

Ia juga turut berpesan kepada desa-desa yang bakal dialiri listrik agar memberikan kemudahan bagi PT. PLN dalam memasang jaringan di wilayah masing-masing.

Selain itu, ketika sudah masuk listrik, ia harap desa-desa tersebut bisa naik status menjadi lebih baik.

“Saya minta juga desa di situ (ketika sudah ada listrik) yang tertinggal jadi desa berkembang, yang maju bisa jadi desa mandiri, karena komponen penilaiannya pasti akan bertambah dengan masuknya listrik,” harapnya.

Ia juga berharap, masalah listrik di Kalbar bisa cepat teratasi. Sehingga rasio elektrifikasi Kalbar bisa mencapai 100 persen.

“Kami (Pemprov) sudah berupaya maksimal, masih ada 25 persen (se-Kalbar) sebetulnya yang belum terlistriki, tahun ini ada 305 titik (pemasangan baru). Nanti saya akan bicara dengan Komisi VII DPR RI Pak Maman, lalu Pak Syarif sebagai Badan Anggaran DPR RI untuk membantu anggara PLN, terutama di ESDM supaya ada tambahan (anggaran), perlu sekitar Rp700 miliar (se-Kalbar),” ungkapnya.

Meski demikian, jika anggaran tersebut terpenuhi dan semua daerah sudah bisa teraliri listrik dari PT. PLN, menurutnya tetap masih akan tersisa 10 persen sampai 15 persen lagi daerah yang belum terlistriki.

Terutama daerah-daerah yang memang tidak bisa dijangkau lewat akses darat, seperti daerah yang terpisah sungai, pulau, dan lainnya.

“Nanti (yang tidak bisa masuk jaringan PLN) kami carikan solusinya lewat PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya), dan lainnya, supaya ada percepatan. Jangan hanya jalan saja yang dilihat (prioritas), tapi listrik itu lebih vital lagi bagi masyarakat,” ujarnya.

Dengan adanya jaringan listrik yang andal, Midji yakin daya saing daerah ini akan jauh meningkat. Hingga kemudian bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved