Konsumsi Ikan di Kalbar Dibawah Nasional, Anggota DPR RI Daniel Johan Tegaskan Komitmen Soal Pakan

Dengan meningkatnya konsumsi ikan, kata Erwin Dwiyana, maka bisa menjadi penarik produksi di hulu.

Acan
Anggota DPR RI Daniel Johan diwawancara awak media usai acara perluasan safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di Kota Pontianak, Senin 17 April 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Konsumsi Ikan masyarakat di Kalimantan Barat ternyata masih dibawah nasional.

Hal tersebut diutarakan Erwin Dwiyana, Direktur Pemasaran PDS KKP saat perluasan safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di Kota Pontianak, Senin 17 April 2023.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Anggota Komisi IV DPR RI asal Kalbar, Daniel Johan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalbar, Muhammad Munsif dan Anggota DPRD Kota Pontianak, Saiful Muqodas.

"Konsumsi masyarakat untuk ikan secara nasional memang sudah mencapai 54 kilogram perkapita, tapi di Kalbarkan baru 34 kilogram, jadi masih dibawah nasional," kata Erwin Dwiyana.

"Kemudian dibeberapa provinsi dan kabupaten kota juga belum merata, maka ini jadi bagian tugas dari kami dan juga didukung Anggota Dewan dari Komisi IV DPR RI bagaimana bisa mendorong meningkatkan konsumsi ikan," tambahnya.

Dengan meningkatnya konsumsi ikan, kata Erwin Dwiyana, maka bisa menjadi penarik produksi di hulu.

Baca juga: Target Konsumsi Ikan di Sekadau 32,11 kg Pertahun, Gemarikan Jadi Salah Satu Langkah Strategis

Sehingga hasil produksi ada yang menyerap didaerah, di masyarakat, karena serapan pasar domestik masih besar yakni 13,11 juta ton, sementara ekspor hanya 1,8 juta ton.

Untun ekspor pun, kata dia, yang paling tinggi udang tuna cakalang tongkol dan cumi.

Untuk jenis yang diekspor itu konsumsinya rendah oleh masyarakat di Indonesia karena harga yang mahal.

Adapun penyebab rendahnya masyarakat mengonsumsi ikan memang karena ketersediaan stok.

"(kendala, red) ketersedian, karena ikan musiman apalagi dari laut. kemudian juga harga yang tergantung dari musiman dan stok," katanya.

Maka dari itu, Erwin Dwiyana berharap agar budi daya ikan bisa berkembang, walaupun memang ditengah tantangan pakan yang tinggi.

"Jika berdasarkan budi daya, pakan juga mempengaruhi harga, karena hampir 70 persen di budidaya adalah pakan. Sehingga jika pakan lebih rendah maka harga bisa ditekan," katanya.

Baca juga: Anggota DPR RI Daniel Johan Berang Singkawang Disebut Destinasi Prostitusi

Daniel Johan saat memberikan bingkisan kepada masyarakat saat perluasan safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di Kota Pontianak, Senin 17 April 2023.
Daniel Johan saat memberikan bingkisan kepada masyarakat saat perluasan safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di Kota Pontianak, Senin 17 April 2023. (Acan)

Daniel Johan ditempat yang sama pun menegaskan pentingnya konsumsi ikan ditengah masyarakat.

Ikan, dikatakannya memiliki kandungan gizi yang sangat baik bagi kehidupan terutama 1.000 hari masa pertumbuhan anak-anak, seperti omega-3, protein tinggi, kalsium.

Gemarikan, pun diharapkannya sebagai sarana edukasi bahwa produk ikan tidak hanya berupa ikan basah tetapi olahan ikan, seperti amplang, dan kerupuk ikan yang menjadi ikon di Kalbar.

"Ikan khas Kalbar yang menjadi bagian dari gerakan ekonomi rakyat, dengan kegiatan ini kita berharap selain masyarakat semakin besar mengonsumsi ikan, tapi juga untuk memperkuat industri perikanan di Kalbar yang ujungnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan IPM," kata Daniel Johan.

Mengenai masalah budi daya, Daniel Johan pun mengatakan jika tantangannya adalah pakan, Sehingga jika bisa mengatasi persoalan pakan maka budi daya ikan bisa sukses.

"Apabila persoalan pakan bisa teratasi, masyarakat bisa mendapat pakan murah sehingga budidaya menjadi baik. Pakan dan budidaya terus kita dorong ditingkat pusat," kata Anggota DPR RI dua periode ini.

Produksi ikan sendiri juga memang menjadi perhatian Dinas Kelautan dan Perikanan Kalbar.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalbar, Muhammad Munsif saat awal dilantik Januari 2023 mengatakan jika pihaknya dituntut untuk menciptakan teknologi budidaya yang tepat guna meningkatkan produksi-produksi ikan yang menjadi kebutuhan masyarakat.

Lebih lanjut, Dinas Kelautan dan Perikanan juga akan berupaya untuk meningkatkan kualitas konsumsi masyarakat, melalui gerakan gemar makan ikan. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved