Emban Amanah Sebagai Direktur RSUD Soedarso, Hary Agung Siap Berikan Sentuhan Pelayanan Kesehatan

Dimana tiga layanan ini adalah untuk menangani penyakit-penyakit dengan jumlah kasus yang banyak dan resiko kematian kecatatan yang tinggi.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANGGITA PUTRI
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji saat melantik Hary Agung Tjahyadi sebagai Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Direktur RSUD Soedarso di Aula Gedung Soedarso Pontianak, Selasa 18 April 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Hary Agung Tjahyadi resmi dilantik Gubernur Kalbar sebagai Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Direktur RSUD Soedarso defenitif di Aula Gedung Soedarso Pontianak, Selasa 18 April 2023.

Usai dilantik, Hary menyatakan siap menjalankan apa yang saat ini masih menjadi PR nya dari Gubernur Kalbar di RSUD Soedarso Pontianak.

Dimana dikatakannya baha apa yang disampaikan oleh Gubernur ketika pelantikan tadi adalah bagaimana merubah citra rumah sakit ini (RSUD Soedarso) menjadi rumah sakit yang dipercaya oleh masyarakat yakni dengan cara memberikan sentuhan, pelayanan yang menyentuh dengan hati.

“Harapan ini saya kira perlu kami terjemahkan oleh seluruh jajaran rumah sakit untuk bukan hanya tergantung pada kecanggihan alat, tetapi juga bagaimana masyarakat itu diberikan kepercayaan untuk dilayani di rumah sakit,” ungkapnya.

Sehingga demikian hati pasien yang datang ke RSUS Soedarso merasa tersentuh hatinya, yang mana dengan melihat bagaimana kepedulian para tenaga kesehatan di sini dalam melayani dengan sapaan, senyuman, dan keramahan dengan rasa kekeluargaan.

Baca juga: Sampah Diprediksi Melonjak 30 Persen, DLH Pontianak Siagakan 648 Petugas

Di samping modernisasi peralatan kesehatan, kemudian kualitas SDM dalam hal dokter spesialis dengan menggunakan peralatan-peralatan yang modern, dan harus dibarengi dengan meningkatkan kualiatas pelayanan dari segi media dan memperluas peluang kesembuhan.

Kemudian yang kedua, rumah sakit ini harus di tata sedemikian rupa sehingga pasien merasa nyaman. Yang mana akan ada area-area untuk beristirahat, lalu ada outdoor seperti taman dan sebagainya. Sehingga pelayanan ini tidak hanya di dalam gedung, kemudian juga pasien bisa menikmati lingkungan sekitarnya yang nyaman, dan indah.

Sehingga dengan demikian akan lebih mempercepat pemulihan dan kesembuhan pasien.

“Hal ini sedang kita lakukan tahapan-tahapan untuk upaya penataan, karena rumah sakit ini sedang berkembang pada beberapa target pelayanan yang menjadi target Kementerian Kesehatan juga bahwa ada 34 rumah sakit, yang masing-masing provinsi ada satu RS dalam program KJSO (Kanker, Jantung, Stroke, dan Uronefro).

Dimana tiga layanan ini adalah untuk menangani penyakit-penyakit dengan jumlah kasus yang banyak dan resiko kematian kecatatan yang tinggi.

“Ini yang diharapkan di setiap wilayah provinsi yang mana kita punya Rs rujukan utama, tidak lagi menyulitkan akses pelayanan oleh masyarakat, dak harus tersentra ke pusat atau ke kota-kota besar di Indonesia. Jadi tuntasnya di masing-masing provinsi,”jelasnya.

Hal ini diakuinya sedang dikembangkan, termasuk juga sedang mempersiapkan, baik itu layanan jantung terpadu, layanan cancer terpadu, dengan radio terapinya. Kemudan kaitannya juga dengan centre stroke dan juga pelayanan uronefro.

Di samping itu kaitannya dengan menurunkan angka kamatian dari bayi dan ibu di pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Hal ini dikatakannya akan terus menjadi perhatian bersama, untuk memberikan pelayanan utama dan rujukan utama dari seluruh wilayah di Kalimantan Barat. (*)

Gerhana Matahari Hibrid, BRIN Pontianak Akan Lakukan Pengamatan

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved