Headline Hari Ini: Online Shop Perlahan Bunuh Toko Offline, Pasar Sudirman Pontianak Sepi Pembeli

Toko online menjadi budaya populer saat ini karena telah banyak digunakan dan mendapat dukungan dari sebagian besar masyarakat.

TRIBUNPONTIANAK/Jovanka Mayank Candri
Salah satu toko baju di Pasar Sudirman Pontianak sepi pembeli, diakui Mimin pemilik toko Midiva karena akibat menjamurnya pasar online di kalangan masyarakat 

Karena pengeluaran nya lebih banyak dari pada pemasukan, terjadi pengurangan karyawan yang dilakukannya demi menjaga kestabilan toko.

"Karyawan jaga saja saya hanya satu, dulu ada empat ada lima orang," kata Beni.

"Kita dagang, barang banyak gak ada pembeli kita punya uang mati di situ tidak bergerak. Syukur sudah lama dagang jadi punya modal, kalau orang baru dagang sudah pasti bangkrut," pungkasnya.

Tak hanya Virus Covid-19 yang menganggu aktivitas pasar rakyat, Beni juga mengeluhkan para pelanggannya lebih memilih berbelanja di online shop.

"Orang-orang banyak yang belanja online. Kita orang tua mana bisa jualan online kaya anak muda, itulah kenapa tidak berfikir untuk jualan online," keluhnya.

Di akhir Beni juga mengatakan pasar online harus dikenai pajak, karena menurutnya pajak yang harus ia bayar terlalu besar dan tidak sesuai penghasilan.

"Kita aja setengah mati mau bayar pajak. Saya pakai pajak perbulan, cuman saya tidak bayar pajak lagi, katanya Rp 500 juta satu tahun baru bayar pajak. Saat ini untuk dapat Rp 100 juta dalam setahun saja pasti susah, apalagi mau dapat Rp 500 juta," ungkapnya.

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved