Katedral Santo Yosef Gelar Tablo Jalan Salib, Uskup Agung Pontianak: Visualisasi Pengorbanan Yesus

Pada Tablo Jalan Salib ini diceritakan perjalanan Yesus yang penuh siksaan menuju bukit Golgota yakni lokasi Penyaliban Yesus.

|
Penulis: Ferryanto | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Ferryanto
Tablo Jalan Salib di Katedral Santo Yosef Pontianak, Jumat 7 April 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID.PONTIANAK - Demi mengenang pengorbanan Yesus untuk menebus dosa dan menyelamatkan umat, Katedral Santo Yosef Pontianak menggelar Tablo Jalan Salib atau Penyaliban Yesus dalam rangkaian ibadah Paskah, jumat 7 april 2023 pagi.

Tablo Jalan Salib yang dilaksanakan pada rangkaian ibadah Jumat Agung diperankan oleh puluhan remaja binaan Katedral. 

Pada Tablo Jalan Salib ini diceritakan perjalanan Yesus yang penuh siksaan menuju bukit Golgota yakni lokasi Penyaliban Yesus.

Dalam prosesnya, banyak jamaat greja yang meneteskan air mata melihat bagaimana Yesus mengalami banyak penderitaan hingga akhirnya di salib.

Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus menerangkan bahwa Tablo merupakan visualisasi pengorbanan Yesus untuk umatnya.

"Tablo ini secara visual ingin menggugah kita sebagai pengikut Yesus betapa beratnya penderitaan Yesus," tuturnya.

Uskup Agustinus Agus Jelaskan Makna Jumat Agung Sebagai Mengenang Kematian Tuhan Yesus

Apa Tujuan Hari Raya Paskah? Ini Penjelasan Uskup Agung Pontianak

Melalui Tablo ia menerangkan hendaknya umat mengambil hikmah, dimana selama manusia hidup tidak akan terlepas dari masalah dan penderitaan.

Namun, masalah dan penderitaan harus tetap dihadapi dengan berbagai kebaikan, dan dalam menghadapi masalah harus tetap berada di jalan kebenaran dan ajaran Yesus.

Dalam setiap permasalahan harus terus dihadapi dan umat manusia harus bangkit dari masalah untuk memperoleh kebaikan.

Dalam menjalani hidup ia pun berpesan untuk tidak lupa bahwa hidup di dunia hanyalah sementara, ada kematian yang pasti dan kehidupan kekal setelah mati.

"Makna penderitaan dan mati, setelah kita kenal Yesus adalah jalan menuju kepada kehidupan yang sesungguhnya,  tetapi bukan berarti kita harus hidup sengaja dalam penderitaan terus dan tidak berusaha hidup dengan baik didunia," tuturnya.

"Kita harus tetap bekerja dengan semaksimal mungkin, dalam Kamis Putih, Yesus mengadakan pesta besar - besaran dengan para muridnya, tidak masalah menikmati kehidupan di dunia, tetapi ingat ini akan berakhir. Dan betul, kemudian esok harinya Yesus ditangkap untuk disalib dan mulai penderitaan," terangnya.

"Seperti kata Santo Paulus, bila Yesus tidak dibangkitkan maka sia - sialah iman kamu, Yesus bangkit setelah melalui penderitaan dan kematian, dan Yesus sebagai Absolut maka kalianpun akan mengalami nasib seperti Saya," jelasnya.

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kota Pontianak Hari Ini Di sini 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved