Pembasuhan Kaki Sebagai Bentuk Tuhan Merendahkan Diri, Serupa Dengan Budak Belia

"Sekarang kalau Yesus membasuh kaki dia menyamakan diri dengan kuli ataupun budak belia atau orang tahanan yang diperbudak oleh tuan rumahnya," katany

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FERLIANUS TEDI YAHYA
Uskup Keuskupan Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus saat diwawancarai di Gereja Katedral Santo Yosef Pontianak, pada Kamis, 6 April 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Uskup Keuskupan Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus menjelaskan Pembasuhan Kaki juga sebagai bentuk Tuhan Yesus untuk menyelamatkan manusia dengan menempatkan diri serendah-rendahnya yang serupa dengan seorang hamba.

"Jadi pembasuhan kaki ini sebagai bentuk Tuhan merendahkan diri serendah-rendahnya, karena Pembasuhan Kaki dilakukan oleh budak belia dan dalam hal ini Yesus menyamakan diri dengan budak belia," jelasnya pada Kamis, 6 April 2023.

Ia juga menjelaskan, dalam transi Yahudi, setiap yang basuh kaki ini merupakan seorang hamba, kuli ataupun budak belia.

Uskup Agustinus Agus Jelaskan Makna Jumat Agung Sebagai Mengenang Kematian Tuhan Yesus

"Sekarang kalau Yesus membasuh kaki dia menyamakan diri dengan kuli ataupun budak belia atau orang tahanan yang diperbudak oleh tuan rumahnya," katanya.

Tak hanya itu, ia juga menjelaskan satu hal, yang menjadi pesan terakhir Tuhan Yesus dalam Kamis Putih adalah 'kalau Aku Tuhan dan Gurumu membasuh kakimu, demikian juga para rasul'.

"Pesan ini menjadi sangat bermakna bagi kita, bahwa kerendahan hati harus dimiliki setiap orang, bukan hanya orang kecil tapi juga pejabat paling tinggi pun harus rendah hati," katanya. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved