Kolektif Emehdeyeh Suarakan Isu Perubahan Iklim Lewat Pameran Jemuran
"Jika suhu bumi terus meningkat hingga 2 derajat celcius, apakah hal tersebut baik atau buruk? baik menurut siapa? dan buruk menurut siapa? semua masi
Penulis: Jovanka Mayank Candri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kolektif Emehdeyeh sukses menggelar Pameran Jemuran yang digelar pada 20 - 22 Maret 2023 di Bundaran Bambu Runcing Pontianak. 2 Derajat Celcius Di Atas Air adalah tajuk pameran untuk menciptakan karya watercolor on paper, yang di presentasikan pada instalasi Jemuran.
Pameran Jemuran merupakan instalasi seni yang dipresentasikan pada ruang publik, sebagai bentuk respon atas fenomena dan isu tentang peristiwa yang sedang terjadi, krisis iklim dan peningkatan suhu rata-rata bumi. Peningkatan suhu bumi di perkirakan 1,5 derajat celcius pada tahun 2025.
Salah satu inisiator dari Kolektif Emehdeyeh, Alef Dasilelo mengatakan karya seni rupa kali ini berupa imajinasi sebuah kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.
"Jika suhu bumi terus meningkat hingga 2 derajat celcius, apakah hal tersebut baik atau buruk? baik menurut siapa? dan buruk menurut siapa? semua masih menjadi tanda tanya," ucapnya kepada TribunPontianak.co.id, Jumat 24 Maret 2023.
• Viral Super Air Jet, Dampak AC Pesawat Mati Bagi Penumpang Bisa Berakibat Fatal?
Ia sampaikan 2 Derajat Celcius Di Atas Air lahir karena isu iklim yang tinggi, melihat para aktivis-aktivis luar yang fokus di lingkungan menyuarakan tentang ini, membuatnya mencari tahu apa dampak besar dari krisis iklim yang sedang marak sekarang.
"Setelah mencari tahu, ternyata dampak dari krisis iklim ini cukup besar, bahkan Indonesia pun akan terkena dampak, bukan cuma menyerang makhluk hidup, tapi juga akan berdampak ke ekonomi, bahkan pemerintahan juga bisa terkena dampaknya," ujarnya.
Pameren Jemuran menampilkan 11 karya perupa yakni Ainul Mahmudah, Alef Dasilelo, Ari Ansyori, Aurelia Agusta, Ayu Murniati, Esa Putri, Gilbert Joned, Katerin Manurung, Nani Anggraini, Sadri Rahmad dan Zakaria Pangaribuan.
"Berkarya diatas kertas dengan menggunakan cat air, maka tema pameran ini 2 Derajat Celcius Di Atas Air, dengan ini diibaratkan kami bersuara lewat karya diatas air," paparnya.
Dalam karya yang di pamerkan, Alef mengatakan bahwasanya karya yang dibuat tidak hanya menampilkan sisi negatifnya saja, tetapi teman-teman dapat mengekspresikan karyanya dengan gambaran positif terkait isu iklim tersebut.
"Pola pikir dasarnya tentang isu itu, bagaimana seniman mengintuisikan masa depan di karyanya. Kawan-kawan di giring untuk bikin karya, apa sih yang mereka bisa bayangkan seandainya suhu bumi mencapai 2 derajat celcius," ucapnya.
Dalam pameran tersebut, salah satu karya dari Alef yang di pamerkan dengan judul Mother of Earth memiliki filosofi yakni lukisan yang mengangkat wanita sebagai cikal bakal lahirnya sebuah kehidupan dan begitupun bumi yang secara fundamental merupakan sumber kehidupan. Digambarkan sebagai wanita yang meratap dengan elemen alam yang menangis dengan beragam ekspresi.
Terakhir, ia sampaikan dengan diadakannya pameran ini agar mengajak masyarakat bersama-sama untuk sadar bahwa bumi saat ini sedang tidak baik-baik saja lewat karya.
"Ada dua pola pikir yang kami harapkan bisa lahir, selain iklim, orang bisa tertarik dengan karya bahwa ternyata karya itu luas, bukan hanya menyuarakan isi hati seniman, tapi juga bisa bantu isu-isu yang sedar marak lewat karya, dapat lebih membuka pandangan mereka," pungkasnya. (*)
Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini
6 Peristiwa Terpopuler Kalbar! Viral Kondisi Miris SDN 06 Sawah Sambas, Kakek Meninggal di KKU |
![]() |
---|
KRONOLOGI Pembobolan di Restoran Cepat Saji di Jl Veteran Pontianak, Pelaku Pakai untuk Beli Narkoba |
![]() |
---|
Daftar 12 SMP Negeri dan Swasta di Benua Kayong Ketapang, Lengkap dengan Akreditasi dan Alamat |
![]() |
---|
Santri Pontianak jadi Korban Tragedi Maut Ponpes Al Khoziny, Pesan Terakhir Muhammad Ubay untuk Emak |
![]() |
---|
Lansia 90 Tahun di Pulau Maya Meninggal Dunia Akibat Terjebak Saat Rumahnya Terbakar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.