Sekda Sanggau Buka Rakor Monitoring dan Evaluasi Penerapan Skema Kemitraan
"Dan ini semua akan kami kelola dengan baik, sehingga dari pengelolaan data kedepannya nanti, kami berharap dengan data yang ada dan jumlah perkebunan
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Sekretaris Daerah Kabupaten Sanggau, Kukuh Triyatmaka membuka rapat koordinasi monitoring dan evaluasi penerapan skema kemitraan di Kabupaten Sanggau. Kegiatan berlangsung di Aula Hotel Harvey Sanggau, Kalbar, Rabu 1 Maret 2023.
Rapat yang digelar Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Sanggau tersebut melibatkan pihak perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Sanggau. Hadir juga Asisten II Setda Sanggau, Paulus Usrin, Kepala Disbunnak Sanggau, H Syafriansyah, dan kepala OPD lainnya, serta pejabat dan undangan lainnya.
Sekda Sanggau, Kukuh Triyatmaka berharap melalui kegiatan ini diharapkan dapat mengoptimalkan antar petani maupun perusahaan.
Dan semua pelaku perusahaan, sehingga petani dapat diberi peluang melalui landasan kerjasama kemitraan.
"Dan ini semua akan kami kelola dengan baik, sehingga dari pengelolaan data kedepannya nanti, kami berharap dengan data yang ada dan jumlah perkebunan sawit yang cukup luas, dapat memberikan suatu kontribusi pendapatan daerah. Karena selama ini pendapatan daerah hanya didapat melalui bagi hasil PBB perkebunan, dan lainya kembali ke negara," katanya.
• Pimpinan BAZNAS Sanggau Diskusi Bareng Asisten III Setda Sanggau, Bahas Persiapan MTQ Kalbar 2023
Oleh karenanya, Kukuh berharap dengan rapat yang di gelar ini akan memperkuat data yang ada, sehingga kedepannya akan lebih berkontribusi baik untuk Pemkab Sanggau maupun Pemprov Kalbar.
Rapat ini juga lanjutnya, merupakan strategi Pemkab Sanggau melalui Disbunak Kabupaten Sanggau, dan tentunya mendukung ekonomi daerah melalui perkebunan kelapa sawit.
"Karna Sanggau dominan potensi perkebunan kelapa sawitnya, dari segi pertumbuhan ekonomi sangat mendukung. Maka itu kita harus komprehensif, baik kepada para petani dan juga ke pada pengusaha sawit," katanya.

Selain itu lanjut Kukuh, sertifikat Ispo sangat diperlukan dalam proses peredaran dan pemasaran buah sawit bagi petani mandiri dan juga perusahaan.
Oleh karenanya, ia berharap sertifikat Ispo dapat di miliki baik oleh petani mandiri maupun perusahaan perkebunan kelapa sawit.
"Ispo itu kan terkait hasil produksi yang kualitas prosesnya harus ramah lingkungan, dan memiliki daya saing yang baik dalam pengelolaanya sejak dari hulu sampai hilirnya, sejak dari nanam produksi sampai pemasarannya," pungkasnya. (*)
Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini
Ditreskrimsus Polda Kalbar Amankan 17 Peserta Unjuk Rasa di DPRD, Temukan Bom Molotov dan Sajam |
![]() |
---|
Astra Motor Kalbar Gandeng Paguyuban HWBC Gelar Convoy Merdeka |
![]() |
---|
Kejari Sintang Geledah Kantor PDAM Tirta Senentang, Diduga Ada Penyalahgunaan Rekening Pelanggan |
![]() |
---|
Disdikbud Kapuas Hulu Sambut Baik Jika Tenaga Pendidik Dapat Program MBG |
![]() |
---|
Harga Emas di Pontianak Hari Ini Selasa 2 September 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.