Penipu Berkedok PMI

PMI Tegaskan Tak Pernah Layani Pembayaran Darah via Transfer, Imbas Penipu Berkedok PMI di Pontianak

Setelah para korban mentransfer sejumlah uang ternyata darah yang dibutuhkan tidak diterima para korban yang sedang membutuhkan.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Ferryanto
Sekertaris PMI Kota Pontianak Luci Nuryanti saat ditemui di Polsek Pontianak Selatan terkait seorang pria yang mengaku petugas PMI dan bisa menyediakan darah. Jumat 24 Februari 2023. 

Luci mengatakan PMI tidak pernah melayaninya pembayaran biaya darah melalui transfer. Pihak PMI hanya melalui kas di kasir kantor PMI Kota Pontianak dan untuk pasien BPJS Gratis dengan syarat dan ketentuan.

Ketika ada warga yang membutuhkan darah, ia menyampaikan pihak keluarga harus melampirkan sampel darah serta formulir dari rumah sakit ke PMI.

Petugas PMI akan melihat komponen darah seperti apa yang dibutuhkan pasien.

Kemudian, PMI akan melihat stok yang ada. Apabila stok telah ada maka PMI akan melakukan pengujian kecocokan. Bila sudah maka keluarga dapat mengambil darah tersebut di PMI.

"Untuk beberapa rumah sakit kita menggunakan sistem Bank Darah untuk menjaga rantai stok darah, bila pasien membutuhkan darah dapat langsung menghubungi pihak rumah sakit," terangnya.

Untuk pasien Non BPJS yang mengambil darah di PMI, dijelaskan oleh Luci terdapat biaya pengganti pengolahan darah yakni sebesar Rp360 ribu rupiah.

Pembayaran langsung di kasir kantor PMI bila rumah sakit tak memiliki bank darah.

Pria di Pontianak Tipu Warga yang Butuh Darah, Polisi: Pelaku Sudah Mengaku

Kebutuhan Darah Tinggi

Koordinator Donor Darah PMI Pontianak, Dwi Febrianti, mengatakan sebagai unit donor darah (UDD) satu-satunya di Pontianak yang menangani 20 lebih rumah sakit, klinik, dan Puskesmas yang ada di kota Pontianak, PMI Kota Pontianak harus menyediakan darah dengan jumlah 100-150 di setiap harinya.

Dwi Febrianti menyebutkan kebutuhan darah perhari PMI Kota Pontianak 100-150.

"Kita menangani 20 lebih rumah sakit, klinik, dan Puskesmas yang ada di kota Pontianak sehingga permintaan darah di setiap hari nya mencapai 100-150 kantong," katanya.

Dwi mengungkapkan rata-rata hasil donor di UDD PMI kota Pontianak hanya mencapai 60 kantong saja, hal itu lah yang membuat mereka harus menjalin kerja sama dengan instansi-instansi.

"Kita lakukan kerjasama seperti ini secara rutin dengan kantor-kantor, Hotel-hotel, perusahaan-perusahaan selama 2 bulan sekali kita turun ke tempat mereka secara rutin. Untuk memenuhi kebutuhan darah karena kalau hanya di UDD kita hanya bisa menghasilkan 60 kantong saja dan itu tidak cukup," ungkapnya.

Ia menambahkan semua darah sebenarnya kekurangan, namun yang sering kekurangan di golongan AB. Melakukan sosialisasi selalu mereka laksanakan untuk mencapai target sesuai dengan kebutuhan darah setiap harinya.

Sosialisasi yang mereka lakukan seperti ke kampus-kampus, kantor-kantor pemerintah atau swasta dan melalui media sosial.

Ia mengimbau kepada masyarakat pontianak selalu mendonorkan darahnya secara rutin 2 bulan sekali demi keberlangsungan hidup sesama.

Cek Berita Terkini Terkait Penipu Berkedok PMI di sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved